![]() |
Kawasan wisata Lovina dari Udara |
Sepertinya Disbudpar dengan dinas terkait mulai melirik Buleleng Barat,
khususnya kawasan pariwisata Batu Ampar, sebagai langkah perbaikan dan
pelestarian telah dilakukan masyarakat bersama pelaku pariwisata menumbuhkembangkan
terumbu karang, khususnya Teluk Pemuteran. Keberhasilan terumbu karang yang dilakukan
dengan pembinaan pemerintah Kabupaten Buleleng melalui leading sector Dinas
Kelautan dan Perikanan ini, sehingga meraih penghargaan PBB di Brazil serta
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL).
Sebagai wujud pembuktian dari geliat terpadu dari komponen masyarakat,
pelaku pariwisata dan pemerintah, sehingga digelar ”Pemuteran Dive Festival
Buleleng, Bali” dengan berbagai kegiatan yang menonjolkan keberhasilan
pemandangan alam bawah laut yang baik untuk snorkeling (menyelam).
Keberhasilan gelar kegiatan di Teluk Pemuteran itu, sekaligus poin
sukses Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana sebagai sebagai salah satu panelis
mewakili Indonesia dalam Kongres Kelautan Asia Timur ke-5 di Vietnam, pada
tanggal 20 November 2015.
Penghargaan ”Tourism Awards” yang diterima Disbudpar Kabupaten Buleleng
bukan untuk dijadikan kebanggaan semata. Sebab, dibalik keberhasilannya itu
malah menjadi tantangan untuk menata kawasan Pantai Lovina.
Kawasan pantai Lovina memiliki potensi alam yang sangat indah, seperti
terumbu karang, taman laut serta lumba-lumba yang memiliki habitat di kawasan
Pantai Lovina, dan keindahan pantainya untuk menikmati sunrise maupun sunset, berenang
dan pemandangan alam bawah laut yang baik untuk menyelam (snorkeling).
Permasalahan yang timbul dalam
upaya pengembangan potensi wisata kawasan Pantai Lovina ini, adalah bagaimana
upaya yang dilakukan Disbudpar dalam pengembangan potensi Kawasan Wisata Pantai
Lovina, serta faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pengembangan
potensi wisata kawasan Pantai Lovina.
Berdasarkan hasil penelusuran penulis, Lovina sebagai kawasan wisata
yang merupakan kawasan yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. Dalam
pengembangan obyek wisata Pantai Lovina ada beberapa faktor pendukung, yakni ditetapkannya
Lovina sebagai kawasan wisata, dengan dikeluarkannya SK Gubernur Propinsi Bali
No.528 dan Perda No.4 Tahun 1999, bahwa Buleleng memiliki dua kawasan
pariwisata yaitu Lovina dan Batu Ampar dan keduanya merupakan kawasan wisata
yang sama-sama berada di daerah pesisir pantai.
Pantai
Lovina termasuk obyek wisata di pesisir Bali Utara. Lokasinya
di Desa Kalibukbuk, Buleleng, Bali. Oleh sebab itu lebih dikenal dengan obyek
wisata Kalibukbuk.
Pantai
Lovina yang berpasir hitam masih sangat alami, sehingga menarik
dikunjungi wisatawan.
Adanya obyek dan daya tarik
wisata, seperti potensi alam lumba-lumba, terumbu karang, taman laut, kesenian
sapi gerumbungan, megangsing, seni tari dan keindahan panorama bawah laut dan
desa-desa unik yang masih asli yang merupakan penduduk Bali aga, yakni
keturunan Bali Mojopahit .
Disamping adanya pendukung ada juga kendala-kendala atau hambatan yang
dihadapi oleh Disbudpar dalam upaya pengembangan potensi Pantai Lovina, adalah belum
optimalnya penataan & pengembangan potensi pariwisata, dapat dilihat dengan
adanya pencemaran lingkungan yang dilakukan di sekitar kawasan wisata Pantai
Lovina yang sangat mengganggu dan mencemari lingkungan dan tentu saja jika
dibiarkan akan membawa dampak yang buruk bagi kawasan wisata Pantai Lovina.
Jika penataan dan pengembangan potensi Pantai Lovina dibalik kendala
yang dihadapi oleh Disbudpar Buleleng ini tidak segera dilakukan, ada
kekhawatiran pelaku pariwisata bahwa Pantai Lovina sebagai kawasan wisata lima
tahun ke depan hanya tinggal kenangan.
Selain itu, aksebilitas/ jarak, disini yaitu jarak antara kawasan wisata
Pantai Lovina yang jauh dari pusat keramaian kunjugan wisatawan yang sentralnya
berada di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung yang tentu saja menghambat
pengembangan wisata karena wisatawan merasa enggan untuk berkunjung diakibatkan
jarak yang terlalu jauh.
Dan yang terakhir, kurangnya sumber dana yang sebagai modal utama dalam
proses pembangunan dan pengembangan kawasan wisata Pantai Lovina, karena tanpa
adanya dana tentu saja proses tersebut tidak akan berjalan, sehingga menghambat
kelangsungan pembangunan dan pengembangan pariwisata.—
* Made Tirthayasa
Pemred Dewata News
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com