![]() |
Kapolres AKBP Kurniadi didampingi Dandim Letkol Inf. Budi Prasetyo
bergambar bersama para tokoh lintas agama usai pertemuan di Polres Buleleng.
|
Untuk diketahui Deskripsi
singkatan SARA : suku, agama, ras dan antargolongan. Sebuah isu
yang dimanfaatkan oleh rezim orde baru untuk mempertahankan kekuasaan dengan
cara manipulasi sentimen SARA sebagai suatu komoditas politik. (sumber Google.com).
Melalui suatu pertemuan di Ruang Rupatama Polres Buleleng, Singaraja,
Rabu (22/07), Kapolres Kurniadi berharap, menelorkan suatu kesepakatan untuk
menjaga kerukunan antar umat beragama yang selama ini telah terjalin dengan
baik dan harmonis di Kabupaten Buleleng.
Dalam pertemuan itu, tampak hadir Dandim 1609 Letkol Inf.Budi Prasetyo, Kantor
Departemen Agama Kabupaten Buleleng, I Made Jendra, Ketua MUI H.Abdurahman
Wahid. LC, Ketua PHDI Buleleng Gusti Ngurah Agung, Ketua NU H.Maksum Hamin,
Ketua Paroki ST. Paulus Romo Yoh Handriyanto, Ketua PP Muhamadyah H. Hidayat
Abbas, Pendeta GPIB Yanca Tonapa, Ketua Asosiasi Masyarakat Adat Nusantara (
AMAN) Made Rimbawa.
Salah satu pandangan menarik bisa
dipetik dari pertemuan tersebut, beberapa pihak mengingatkan aparat penegak
hukum untuk mewaspadai adanya politik dalam agama dan agama yang berpolitik. Pasalnya,
kendati semua agama mengajarkan kebaikan kepada umatnya, tapi tidak semua manusia
berpandangan yang sama, terlebih dalam politik yang akan menghalalkan segala
cara, apapun agamanya. Sementara kepada kepada masyarakat hendaknya bersikat
arif dalam menyikapi informasi yang berkembang di media massa, karena tidak
semua memuat fakta yang terjadi di lapangan.
Sesuai harapan Kapolres Kurniadi, pertemuan menghasilkan delapan
kesepakatan, salah satunya adalah melaksanakan pengamanan lintas agama dengan
harapan dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan toleransi antar umat beragama
di Kabupaten Buleleng.
”Intinya kita sepakat untuk menjaga kerukunan umat beragama.
Selanjutnya, kita akan melakukan sosialisasi dari 8 kesepakatan yang telah
ditandatangani hingga ke tingkat bawah, dan akan melakukan pengamanan lintas agama. Selain
itu, nantinya dalam pengamanan akan mendapatkan bantuan dari masyarakat lain,
seperti Pecalang, Banser, Pemuda Kristen, untuk mengamankan tempat ibadahnya
dan tempat ibadah umat lainnya," ujar Kapolres Kurniadi usai pertemuan. (DN
~*).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com