Buleleng, Dewata News.com — Upaya penanganan terhadap satu pekerja seks komersiil (PSK) yang positif terkena HIV Aids di kawasan prostitusi terselubung, Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak yang sering dikenal dengan nama Malvinas, akhir pekan lalu dipulangkan ke tempat asalnya, Banyuwangi, Jawa Timur oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng setelah menjalani perawatan medis dan pendampingan.
”Kami tetap melakukan langkah-langkah kemanusiaan oleh Tim dan
Relawan didalam melakukan penanganan terhadap PSK yang terkena HIV tersebut,
demikian juga setelah mendapat penanganan medis langsung dipulangkan ke tempat
asalnya di Banyuwangi dengan membawa obat dan kami rekomendasikan ke Puskesmas
terdekat di wilayahnya,” ujar Wakil Bupati yang juga Ketua Komisi
Penanggulangan Aids (KPA) Daerah Buleleng, I Nyoman Sutjidra, Minggu siang.
Selaku Wabup Buleleng, Sutjidra mengatakan, penertiban kependudukan juga
sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, ”Yang
terpenting penertiban penduduk harus tetap dilakukan, terutama pada
kantong-kantong penduduk pendatang (duktang), termasuk tempat hiburan malam dan
tempat yang dijadikan lokalisasi prostitusi,” imbuhnya.
Sebelumnya, dalam suatu operasi terpadu tengah hari di kawasan Malvinas,
Celukan Bawang, Gerokgak, satu PSK yang dketahui mengidap HIV/Aids dari belasan
PSK. Dua orang diantaranya masih dibawah umur dan ditengah diproses secara hukum
di Mapolres Buleleng.
Selain mengamankan para PSK, termasuk pemilik warung yang menampung,
atas kesepakatan berbagai pihak, lokalisasi Malvinas direncanakan akan ditutup
secara total dan telah diberikan waktu hingga bulan Agustus mendatang.
Virus HIV/Aids Ancaman Bagi
Buleleng
Selaku Ketua KPAD Buleleng, Sutjidra juga
mengungkapkan, tingkat penularan virus HIV/ Aids di kabupaten Buleleng sangat
mengkhawatirkan, bahkan mengancam satu generasi.
Adapun para penderita HIV/Aids di kabupaten Buleleng saat ini berkisar antara usia 20 hingga 29 tahun. Kabupaten Buleleng, menurut Sutjidra, hingga akhir tahun 2014 ini menempati rangking kedua setelah Kodya Denpasar dengan jumlah penderita sebanyak 1.500 orang.
Adapun para penderita HIV/Aids di kabupaten Buleleng saat ini berkisar antara usia 20 hingga 29 tahun. Kabupaten Buleleng, menurut Sutjidra, hingga akhir tahun 2014 ini menempati rangking kedua setelah Kodya Denpasar dengan jumlah penderita sebanyak 1.500 orang.
Seperti diketahui penderita HIV/Aids seperti fenomena gunung es. Adapun
penularan virus yang hingga kini belum ada obatnya itu 95 persen melalui hubungan
seks, 3 persen melalui jarum suntik dan sisanya penularan dari ibu melahirkan.
Bahkan, jika dilihat dari jumlah kasus baru Buleleng menempati rangking pertama.
(DN~*).—


No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com