Buka ISES, JK Harapkan Gagasan Energi Ramah Lingkungan yang Murah - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

6/11/15

Buka ISES, JK Harapkan Gagasan Energi Ramah Lingkungan yang Murah


Denpasar, Dewata News. Com - Wakil Gubernur Jusuf Kalla membuka International Student Energy Summit (ISES) 2015 yang digelar di BNDCC,  Bali, Rabu (10/6). Forum ini merupakan pertemuan kerja sama Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan Student Energy itu bertema Connecting the Unconnected yang merupakan upaya menciptakan pemimpin di bidang energi yang berkomitmen memajukan dunia sehingga memiliki masa depan yang berkelanjutan.

Pertemuan global ini berfokus pada topik pengelolaan sumber daya berkelanjutan serta peran mahasiswa dalam menentukan masa depan pengembangan energi.

Pada kesempatan tersebut Wapres Jusuf Kalla, mengungkapkan bahwa kebutuhan global pada ketersediaan energi terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk dunia. Oleh karenanya pemanfaatan sumber-sumber energi baru dan terbarukan, terutama yang ramah lingkungan menjadi pilihan bagi penyediaan energi masa depan. 

“Tantanganya adalah bagaimana menyediakan teknologi untuk energi baru dan terbarukan yang lebih baik, lebih murah dan lebih cepat,” ujar orang nomor dua di Indonesia tersebut. 

Lebih jauh,   Wapres yang biasa disapa JK itu memahami bahwa tidak banyak negara-negara yang memiliki banyak sumber energi terbarukan seperti Indonesia. Dijelaskannya, energi terbarukan merupakan energi klasik dengan menggunakan tenaga alami seperti angin, sinar matahari, biogas dan gelombang atau ombak. Banyak negara yang telah berhasil menerapkan energi terbarukan ini seperti Norwegia yang 86 persennya berasal dari tenaga hidro. Namun  terdapat pula negara seperti Jepang yang minim sumber energi sehingga menggunakan pembangkit energi tenaga nuklir. 

Untuk itu, melihat perbandingan penggunaan energi negara-negara didunia, JK mengharapkan acara ISES yang diikuti oleh 100 negara ini dapat memikirkan mengenai gagasan tentang bagaimana penggunaan energi dimasa depan, yang tidak hanya dapat menghasilkan energi yang ramah lingkungan namun juga lebih murah, baik dan cepat.

Senada dengan JK, Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, menyampaikan bahwa era saat ini tidak hanya energi ramah lingkungan saja yang diperlukan, namun juga menciptakan energi murah, baik dan cepat juga sangat penting. 

Disampaikanya, bahwa ikilm pariwisata yang sangat pesat saat ini memerlukan terobosan, dimana energi sebagai pembangunan ekonomi yang dapat memberikan nilai profit bagi pembangunan sebuah negara ataupun daerah. Namun, Pastika menekankan, bahwa pembangunan energi harus mengutamakan kondisi dan potensi alam serta lingkungan yang ada, agar dikemudian hari tidak terjadi dampak negatif dari pembangunan energi tersebut. Oleh karenanya, melalui acara tersebut Ia berharap para peserta dapat memberikan suatu ide ataupun gagasan-gagasan baru untuk generasi muda dalam pembangunan energi dimasa depan.

Sementara itu Ketua Panitia ISES Hilman Syahri Fathoni, melaporkan bahwa acara ISES ini pertama kalinya diselenggarakan di Indonesia, yang berhasil diraih Universitas Institut Teknologi Bandung (ITB), setelah menyisihkan kandidat  dari 15 universitas dari berbagai negara melalui proses seleksi yang kompetitif. Disampaikannya, acara konferensi yang diselenggarakan selama 3 hari dari tanggal 10-13 Juni 2015, mengambil tema “Connecting the Unconnected” yang akan membicarakan kesenjangan dalam pemanfaatan serta pengembangan energi dinegara maju dan negara berkembang serta upaya untuk mengurangi jarak kesenjangan tersebut. 

Selain membicarakan isu ketahanan energi dunia, konferensi yang dihadiri oleh 600 pemuda dari 100 negara ini, juga akan  membicarakan isu-isu lingkungan hidup, serta akan menggelar berbagai macam aktifitas seperti lokakarya, kompetensi karya serta kunjungan lapangan. Ia berharap konferensi ini dapat menghasilkan ide-ide baru dalam pemanfaatan energi dimasa depan. (DN - HuM)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com