Buleleng, Dewata News.com – I Putu Nomer (58) di Banjar Dinas Geria, Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Buleleng tewas tertimpa reruntuhan bangunan saat ada pengecoran di rumahnya, Jumat (19/06).
Sementara,seorang buruh bangunan, I Made Gatra (53) terbaring lemas di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Buleleng.
Gatra tidak dapat banyak bergerak di atas ranjang. Tangan kirinya yang patah dibalut perban putih. Di beberapa bagian wajahnya dipenuhi luka-luka lebam.
Gatra menceritakan, saat itu Nomer membantu sejumlah buruh bangunan termasuk Gatra mengecor bangunan tembok rumahnya.
Tembok itu berisi besi setinggi 2,5 meter dan lebar 3 meter yang terdiri dari tiga blok. Ketika melakukan pemasangan begesting, seorang kuli bangunan bernama Ida Bagus Putu Bisma menaiki tangga yang disandarkan ke tembok yang akan dicor.
Sementara Nomer bersama Gatra mengawasi Bisma di sisi tembok sembari melihat kelurusan tembok yang akan dicor.
Namun, tanpa mereka sadari tembok itu roboh dan menimpa keduanya. Nomer tewas setelah dilarikan ke Puskesmas I Gerokgak dengan luka remuk pada bagian kepala. Sedangkan Gatra meski sempat dirawat di Puskesmas I Gerokgak akhirnya dirujuk ke RSUD Buleleng, Singaraja.
Sementara itu, Kapolsek Gerokgak, AKP I Gusti Ngurah Alit Putra masih melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut.
Di antaranya memeriksa tiga kuli bangunan sebagai saksi dan mengamankan barang bukti berupa sebuah tangga kayu dan reruntuhan batako.
“Kami langsung berupaya mengamankan TKP, memeriksa tiga saksi di TKP yang mengetahui peristiwa tersebut guna penyelidikan lebih lanjut. Sejauh ini masih belum ditemukan unsur kesengajaan. Keluarga yang meninggal menolak untuk divisum dan mengikhlaskan, sehingga langsung disemayamkan di rumah untuk segera dikuburkan,” ujar Putra.(DN ~ *).-
Di antaranya memeriksa tiga kuli bangunan sebagai saksi dan mengamankan barang bukti berupa sebuah tangga kayu dan reruntuhan batako.
“Kami langsung berupaya mengamankan TKP, memeriksa tiga saksi di TKP yang mengetahui peristiwa tersebut guna penyelidikan lebih lanjut. Sejauh ini masih belum ditemukan unsur kesengajaan. Keluarga yang meninggal menolak untuk divisum dan mengikhlaskan, sehingga langsung disemayamkan di rumah untuk segera dikuburkan,” ujar Putra.(DN ~ *).-
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com