Alat termalscanner di Bandara Ngurah Rai (foto Ijo). |
Badung, Dewata News.com – Pasca diumumkannya Middle
East Respiratory Syndrome (MERS) oleh Kementerian Kesehatan Korea.
Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Kesehatan juga telah
mengeluarkan Travel Warning untuk berpergian ke negara tersebut.
Sebagai antisipasi di dalam negeri, General Manager Angkasa Pura I
Bandara, Trikora Harjo mengatakan Internasional I Gusti Ngurah Rai telah
memasang alat termalscanner di kedatangan internasional sejak 4 Juni
lalu, mengingat banyaknya wisatawan asing yang masuk ke Bali.
“Berkaitan dengan kondisi yang berkembang di Korea terkait kasus MERS
kita sudah lakukan antisipasi kemungkinan penyebaran virus tersebut
dengan berkoordinasi dengan Airport Operator Committe dan Dinas
Kesehatan pelabuhan telah berkoordinasi memasang alat Termalscanner
sejak 4 juni lalu,” ungkapnya, Sabtu (20/06).
Selain itu, dalam waktu satu minggu Bandara Internasional Ngurah
memiliki banyak Jadwal penerbangan internasional termasuk dari Incheon,
Korea Selatan, sehingga penyebaran MERS perlu diantisipasi. “Setiap
minggu bahkan hampir setiap hari ada penerbangan dari Incheon ke Bali,
sehingga kemungkinan yang ada sangat perlu di antisipasi.” tambahnya.
Tri menjelaskan Termalscanner ini telah di pasang di jalur kedatangan
Internasional yang berfungsi memantau suhu tubuh penumpang dari luar
negeri yang tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai.
“Alat itu nantinya memonitor suhu tubuh orang yang melintas di
depannya, kalau orang tersebut melebihi batas wajar maka Dinas Kesehatan
Pelabuhan akan melakukan langkah antisipasi lebih lanjut dengan
melakukan pemeriksaan,” terangnya.
Sejak alat termalscanner terpasang hingga saat ini belum ada
penumpang yang terdeteksi membawa virus tersebut. Termasuk juga pesawat
yang berasal dari Korea.(DN~*).-
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com