![]() |
| Suasana rakor Undiksha dengan Pemkab Buleleng |
Buleleng, Dewata News.com – Untuk medukung Kabupaten Buleleng menjadi Kota Pendidikan, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) mengadakan rapat koordinasi bersama Bappeda, Dinas Kesehatan dan RSUD Kabupaten Buleleng di Singaraja, Rabu (04/01).
Pembantu Rektor IV Undiksha, I Wayan Muderawan memaparkan rencana perguruan
tinggi negeri di Singaraja ini proses pengajuan Undiksha untuk membuka Program
Studi Pendidikan Dokter (PSPD) ini.
”Undiksha Singaraja telah mendapat lampu
hijau dari Ditjen Dikti Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk pendirian
PSPD ini. Tetapi, karena ada mekanisme pengusulan program studi baru untuk
Perguruan Tinggi, Undiksha Singaraja kembali diminta untuk mengubah susunan
proposal,” kata Muderawan.
”Untuk pendirian PSPD kami memang tetap
lakukan dan terakhir sudah ada sign
lampu hijau, tetapi karena ada aturan baru tertanggal 2 Januari 2015, bahwa
Perguruan Tinggi Negeri itu harus ada mekanisme pengusulan program studi baru,
maka kami harus ikuti. Pada prinsipnya adalah hanya merubah susunan proposal
saja dan beberapa lampiran yang harus disiapkan,” imbuhnya.
Muderawan menambahkan, permasalahan yang dihadapi Undiksha saat ini adalah keterbatasan SDM, sehingga Undiksha mengajak Pemerintah Daerah, RSUD Buleleng, Dinas Kesehatan dan Puskesmas se-Kekabupaten Buleleng untuk bekerjasama muwujudkan PSPD ini.
”Kami disini memohon dukungan
dan kerjasamanya kepada RSUD Kabupaten Buleleng dalam pengadaan SDM, yaitu para
dokter spesialis untuk mengajar, dimana idealnya kami membutuhkan 54 dosen
pengajar, sedsangkan yang baru ada 26
orang dosen yang siap mengajar di program studi Kedokteran, 13 orang sudah
tamatan dokter S1 dan S2 Magister Pendidikan Dokter Keluarga,” kata Muderawan.
Terkait dengan sarana prasarana, Undiksha
telah menyiapkan gedung yang nantinya Fakultas Olaraga dan Kesehatan akan
pindah di kampus Jinengdalem, sedangkan gedung yang ditinggalkan di Kampus
Undiksha, Jalan Udayana dimanfaatkan untuk Fakultas Program Studi Pendidikan
Dokter ( PSPD) ini.
”Kalau
disetujui pada tahun 2015 ini, berarti tahun ajaran baru nanti sudah menerima
mahasiswa. Artinya ruang kelas dan ruang administrasi sudah siap, termasuk juga
Ketua Program Studinya harus sudah ada,” ujarnya.
Ia
juga mengungkapkan, Undiksha merencanakan menerima mahasiswa sebanyak 50 orang
setiap tahunnya, karena ingin menyiapkan dokter yang betul–betul berkualitas,
mengingat banyaknya malpraktek yang terjadi. Makadari itu kualitas dulu yang diutamakan.
Direktur RSUD Kabupaten Buleleng, dr.Gede Wiartana,M.Kes pada kesempatan tersebut sangat mendukung akan adanya Program Studi Pendidikan Kedokteran di Undiksha Singaraja, dan pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk membantu menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
”Kami dari RSUD Buleleng sangat mendukung
sekali dan berupaya semaksimal mungkin untuk pengadaan dokter spesialis sebagai
tenaga pendidik dan untuk sarana pendukung kami upayakan seluruh Puskesmas yang
ada di Buleleng dan RS Pratama di Desa Tanguwisia,” ungkap Gede Wiartama.
.
Untuk diketahui, sekarang ini Undiksha Singaraja telah memiliki sebanyak 14.000 mahasiswa dari berbagai 7 fakultas dan 54 program studi, 450 dosen pengajar, serta 500 pegawai. (DN~TiR).—
Untuk diketahui, sekarang ini Undiksha Singaraja telah memiliki sebanyak 14.000 mahasiswa dari berbagai 7 fakultas dan 54 program studi, 450 dosen pengajar, serta 500 pegawai. (DN~TiR).—

No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com