Dampak Kenaikan BBM, Tarif Air Minum Naik - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

11/27/14

Dampak Kenaikan BBM, Tarif Air Minum Naik




                                                     Dirut PDAM Buleleng Made Lestariana

Buleleng, Dewata News.ComAkibat pengaruh adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), selain pendapatan para pedagang khususnya di pasar tradisional menurun, karena lesunya masyarakat berbelanja dengan kenaikan beberapa harga kebutuhan sembako, juga perusahaan milik pemerintah Kabupaten Buleleng sudah memastikan memberlakukan, mulai tanggal 1 Desember 2014 penyesuaian alias menaikkan tarif air minum.

     Kepastian disesuaikan tarif air minum ini dibenarkan oleh Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Buleleng Made Lestariana usai mengikuti rapat antara pihak eksekutif dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Buleleng, Singaraja, Kamis (27/11) siang.

     Rapat Banggar DPRD Kabupaten Buleleng pagi itu dipimpin Ketua Dewan Gede Supriatna dihadiri Sekda Buleleng Dewa Ketut Puspaka beserta seluruh jajaran pimpinan SKPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Buleleng, terkait pembahasan Rancangan APBD Buleleng Tahun 2015.

    Menurut mantan Dirut PT Tirta Mumbul Jaya Abadi ini, penyesuaian tarif air minum ini tinggal menunggu ditandatanganinya Peraturan Bupati (Perbup) Buleleng, dengan telah turunnya Keputusan DPRD Kabupaten Buleleng No. 7 Tahun 2014 tentang Rekomendasi Penyesuaian Tarif Air Minum, tertanggal 20 November 2014 yang ditandatangani oleh Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna.

      “Penyesuaian tarif air minum ini dilakukan agar tercapai sasaran pembangunan, khususnya pelayanan air minum di Kabupaten Buleleng sesuai Peraturan Bupati Buleleng tentang Penetapan Tarif Air Minum PDAM Kabupaten Buleleng yang tinggal ditandatangani,” kata Dirut PDAM Kabupaten Buleleng Made Lestariana.

    Menurut dia, tarif air minum yang berlaku saat ini sudah tidak memungkinkan lagi mengantisipasi perkembangan pelayanan pada masa-masa mendatang.

    Selain itu, Lestariana mengakui, penyesuaian tarif air minum juga berkaitan dengan kenaikan biaya operasional dan pemeliharaan yang sangat signifikan, akibat kenaikan pembayaran rekenining listrik, kenaikan harga barang-barang dan material akibat inflasi.

   “Biaya jasa dan ongkos kerja juga naik seiring dengan kenaikan harga BBM bersubsidi beberapa waktu lalu,” ujar Lestariana.

                                                 Bagian belakang gedung PDAM Buleleng
    Dirut PDAM Buleleng Made Lestariana mengatakan, penyesuaian tarif / harga dasar air minuym untuk rumah tanggal dari Rp1.210 menjadi Rp1.600 per m3 kubik  ”Kenaikan pembayaran bervariasi sesuai tingkat konsumsi. Namun secara rata-rata kenaikan tarif lebih kurang 15%,” ungkap Made Lestariana.

     Menurut data yang ada, meskipun sudah ada kenaikan tarif, yakni Rp1.600 per/m3, tarif air minum PDAM Buleleng tetap yang paling rendah dari kabupaten lainnya di Bali. Pada Oktober 2013, satu strip di atas PDAM Buleleng adalah PDAM Tabanan dengan tarif dasar Rp1.374 per m3. Tarif dasar paling mahal untuk pembayaran air di seluruh Bali adalah dari PDAM Badung sebesar Rp2.631 per m3. (DN~TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com