Buleleng (Dewata News) – Pada hari Sabtu (26/04) atau Saniscara Kliwon Wariga/Tumpek Wariga disebut Tumpek Ubuh/Pengatag. Umat Hindu sepatutnya menghaturkan sesajen sebagai simbol ucapan puji syukur kehadapan Ida Hyang Widhi Wasa dalam manifestasiNya sebagai Hyang Sangkara mohon Kemakmuran Dunia serta isinya.
Melalui acara upacara Tumpek Ubuh atau Pengatag
atau Tumpek Pengarah yang jatuh setiap hari Sabtu atau Saniscara Kliwon, Wuku
Wariga, menghaturkan sesajen di setiap pohon atau tumbuh-tumbuhan.
Pasalnya, Hyang Sangkara yang telah
menciptakan segala macam tumbuh-tumbuhan, kayu-kayuan, sehingga wajib memohon
anugrahaNya agar segala tumbuhan dapat tumbuh subur, berbuah lebat dan
bermanfaat bagi kesejahteraan manusia lahir batin.
Pada kesempatan itu, umat memberitahukan
kepada leluhur, bahwa 25 hari lagi berlangsung Hari Raya Galungan, dan
kehadapan Sanghyang Sangkara sebagai penguasa tumbuh-tumbuhan memohon agar umat
diberikan tuntunan dalam mengembangkan
dan melindungi tumbuh-tumbuhan sebagai sumber makanan makhluk hidup yang paling
utama. ”semoga tumbuh-tumbuhan atau pepohonan berbuah banyak untuk nantinya
dipergunakan upacara perayaan Galungan, tek..tek..tek”.
Tanpa tumbuh-tumbuhan, semua makhluk
bernyawa tidak dapat melangsungkan hidupnya, karena bahan pokok makanan hewan
dan manusia adalah tumbuh-tumbuhan. (DN~TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com