PAKET WEDDING TOURISM DI BALI MENINGKAT - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

12/19/13

PAKET WEDDING TOURISM DI BALI MENINGKAT



Dewata News - Pulau Bali sebagai daerah wisata internasional banyak wisatawan yang datang untuk menikah. Dengan melihat perkembangan permintaan wisatawan yang datang ke Bali untuk menikah maka dari Bali Tourism Board mencoba memediasi dari berbagai pihak yang ada kaitanya dengan pernikahan.

Deden Acep Saefulloh Praktisi dan Pemerhati Wedding Tourism mengatakan, setiap tahun wisatawan yang menikah di Bali paling tidak ada peningkatan sekitar 5 hingga 10 persen. Saat ini satu event organizer weeding dalam satu bulan bisa menangani 5 hingga 10 bahkan lebih. Meningkatnya wisatawan yang menikah di Bali ini terbukti dengan banyaknya event organizer bodong atau atau tidak memiliki izin resmi.

Banyaknya wisatawan yang menikah di Bali semenjak tahun 2003, dan sekitar tahun 2007 event organizer wedding bodong mulai bermunculan, selain Eo wedding bodong, banyak juga EO wedding yang dari luar Bali membuka cabang Eo wedding di Bali.

“Kami sebagai industri penyedia jasa yang resmi, dengan adanya EO wedding  bodong ini kami sangat resah, dan ini bisa membuat nama bali bisa rusak. Salah satu contohnya di Negara kita ini tidak diperbolehkan menikah sesame jenis atau berlainan agama, lha para EO wedding bodong ini melayani pernikahan tersebut dan ujung-ujungnya ada surat-surat yang tidak bisa keluar. Ketika konsumen ini mau complain para EO wedding ini sudah tidak ada lagi,”terangnya.

Sementara I Made Darma, Wedding  Planner dan manager bali shuka wedding memaparkan, segmentasi dari Wedding Tourism In Bali ini adalah, dari Malaysia, Australia, Singapura, Jepang, Hongkong, China, Korea, India, Amerika, Rusia.

Saat ini yang menjadi kendala bagi pengusaha EO wedding adalah bahasa. Selain bahasa, satu EO wedding harus memiliki satu pegawai dari luar negeri, pasalnya wisatawan asing lebih percaya ditangani oleh EO wedding yang ada orang asli negarannya.

“Wisatawan yang paling banyak menikah di bali yaitu dari Australi dan Jepang, dari kedua tersebut sangat mendominasi. Sementara eropa dan amerika masih sedikit, pasalnya jaraknya yang jauh sehingga tidak bisa membawa keluarganya,”ujarnya

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com