Lawan Skema Perdagangan Global Anti Rakyat - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

10/9/13

Lawan Skema Perdagangan Global Anti Rakyat

Dewata News ( Photo By : Sunari Dewata )


Dewata News - Denpasar

KTT APEC yang berlangsung di Nusa Dua Bali membahas mengenai beberapa perjanjian-perjanjian yang dirumuskan oleh para kepala negara untuk membuat skema perdagangan Internasional. Pemandangan berbeda terlihat di Student Center Universitas Udayana, Senin (07/10). Indonesia People Alliance bersama Aliansi Mahasiswa membicarakan sisi lain dari APEC yang selama ini digembar-gemborkan pemerintah. Menurut Ahmad perwakilan IPA Nasional, Acara Diskusi Publik ini merupakan sebuah upaya untuk mengedukasi tentang skema global, skema ekonomi politik dengan seluruh skema yang tengah berlangsung dalam APEC.

Seperti diberitakan Sunari Dewata ,  Diskusi Publik yag bertemakan "Lawan Skema Perdagangan Global Anti Rakyat", Bangun kerjasama yang adil dan mengabdi pada rakyat ini menghadirkan pembicara diantaranya Dr. Patricia (AFTINET), Peter Murphy (SEARCH Foundation Aussie), Maria Theresa Nera Lauron (IBON), P. Ahmad (IPA), Idin Fasisaka (Dosen Fisip UNUD), Suryadi Darmoko (Deputi Direktur Walhi Bali), Dewa Gd Wiryangga Selangga (BEM UNUD) dan Imam Munawir (PRD Bali).

Diskusi yang dihadiri hingga 150 orang mahasiswa dan akademisi ini diselenggarakan untuk mengedukasi dampak apa saja yang ditimbulkan oleh event-event Internasional di Bali. Tampak mahasiswa dan para akademisi mengkritisi kebijakan yang tidak pro rakyat. Para kepala negara dinilai membuat kebijakan yang tidak sesuai. Presiden SBY yang dikatakan telah menjual negaranya melakukan perjanjian di tempat yang nyaman, sejuk dan dengan makanan yang mewah. Sedangkan mahasiswa dan akademisi yang ingin membangun perdagangan pro rakyat ini hanya dilangsungkan pada tempat sempit, panas dan hanya berbekal air mineral saja. Kendati demikian, tidak menyurutkan niat para akademisi ini untuk melahirkan suatu edukasi dan kesadaran bagi masyarakat.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com