Perbasi Buleleng Cup II, Wujudkan ’’Fairplay’’ Tanpa Kekerasan

Buleleng, Dewata News. Com —Kejuaraan Bola Basket ”Perbasi Buleleng Cup II” digelar Pengkab Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Buleleng saat ini sedang berlangsung di GOR Bhuwana Patra Singaraja.

 

Kejuaraan Bola Basket perebutan kedua kalinya Piala Perbasi Buleleng itu dimulai sejak hari Sabtu (09/12) sore yang secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa mewakili Bupati Buleleng, didampingi Sekum KONI, Wayan Merta, mewakili Ketua Umum KONI Buleleng.

 

”Perbasi Buleleng Cup II” yang akanberlangsung hingga 17 Desember nanti diikuti 57 tim basket tingkat SMP, SMA dan umum yang dilaksanakan dalam 81 pertandingan, disamping eksebisi basket junior tingkat sekolah dasar. Tidak hanya tim basket lokal Buleleng, tim dari Kota Denpasar, Kabupaten Klungkung dan Karangasem juga turut meramaikan kejuaraan tahunan tersebut.

 

Ketua Umum Pengkab Perbasi Buleleng, Budi Sanjaya Putra berharap, ”Perbasi Buleleng Cup II” dapat menjadi ajang reuni bagi para pemain, pelatih, wasit serta para supporter dari masing-masing tim. Kepada para pemain, Budi Sanjaya berharap agar tim bisa bermain fairplay tanpa kekerasan dan menghargai kemampuan lawan.

 

”Kalau dulu Buleleng itu terkenal dengan kesan seram, selalu berantem lah, bikin ribut lah dengan kabupaten lain, sekarang ini mulai kami ubah image itu untuk menjadi pemain basket yang fairplay. Tidak ada kekerasan, menghormati skill lawan lah, kalau memang harus kalah ya udah kita kalah”, ucapnya.

 

Bahkan, untuk meminimalisir kompetisi ke arah negatif, panitia pun tidak menyediakan hadiah uang pembinaan, namun berupa medali sebagai simbol prestasi.

 

”Dan di permainan ini pun, dalam ”Perbasi Buleleng Cup II” ini tidak ada hadiah berupa uang, hadiahnya itu berupa piagam penghargaan dan medali, sehingga kami harapkan tidak ada kompetisi yang sampai ke negatif”

 

Budi Sanjaya berharap pemain-pemain basket ini bukan pemain jaman now, tapi sekarang kami minta untuk pemain-pemain basket Buleleng ini adalah pemain basket jaman wow. Artinya, pemain-pemain basket yang bisa mengendalikan emosinya, bermainnya fairplay dan bisa menjaga fasilitas umum milik Pemkab Buleleng.

 

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Buleleng, Gede Suyasa menyatakan apresiasinya terhadap penyelenggaran kejuaraan bola basket yang digelar sebagai event tahunan. Suyasa berharap, kedepan Basket Buleleng dapat meningkatkan prestasinya di tingkat regional.

 

“Ini penting, bahwa jam terbang dalam pertandingan-pertandingan, perlombaan atau kejuaraan sangat diperlukan. Dari sana bisa mengukur hasil dari latihan mereka, pembinaan yang dilakukan, ada kemajuan tidak atau stagnan. Ini perlu jadi bahan evaluasi, oleh karenanya harus banyak event, karena akan menambah pengalaman. Tentu kita berharap cabor basket kedepan lebih bisa berprestasi lagi baik di tingkat lokal maupun tingkat provinsi, bahkan jauh lebih dari itu”, paparnya.

 

Disinggung mengenai kondisi beberapa fasilitas olahraga yang saat ini perlu diperbaiki, Kadis Dikpora Gede Suyasa menyebutkan, GOR Bhuwana Patra mendapat prioritas untuk direhabilitasi di tahun 2018 dengan anggaran mencapai Rp700 juta lebih dari dana APBD Kabupaten Buleleng.

 

”Kalau GOR Bhuwana Patra, kami sudah mengusulkan untuk melakukan rehabilitasi tahun depan, jadi mudah-mudahan ini bisa berjalan, sedang menghitung angkanya, berapa angka yang pasti bisa digunakan untuk itu dan ini kami jadikan sebagai prioritas dari sekian banyak venue-venue olahraga”, pungkasnya. (DN ~ TiR).—