Badung, dewatanews.com - Sebagai upaya melestarikan Subak atau irigasi pertanian tradisional khas Bali, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XV Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia mempersembahkan Warisan yang Mengalir, sebuah acara peluncuran karya audio visual budaya bertajuk Trilogi Soma, pada Selasa, 23 Desember 2025.
Film "Soma" merupakan adaptasi dari filosofi luhur Bali Tri Hita Karana yaitu hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam dan manusia dengan sesama manusia yang menghasilkan tiga episode yakni Muasal, Persimpangan dan Sangkan.
film pendek tersebut diproduksi tiga tahun lalu yang menghasilkan tiga babak atau episode menjadi sebuah trilogi, yakni Muasal, Persimpangan dan Sangkan yang dimana memerankan tokoh utama dari trilogi itu adalah Nyoman Soma, pemuda dari keluarga petani yang mengambil latar belakang Desa Jatiluwih di Kabupaten Tabanan, Bali.
Melalui narasi visual yang puitis dan reflektif, Trilogi Soma mengangkat subak sebagai representasi nyata dari filosofi Tri Hita Karana, di mana air tidak sekadar mengalir secara fisik, tetapi juga membawa nilai, pengetahuan, dan kebijaksanaan lintas generasi. Dari sinilah makna Warisan yang Mengalir lahir, sebuah gambaran tentang warisan budaya yang terus hidup, bergerak, dan diwariskan melalui praktik kehidupan sehari-hari masyarakat Bali.
Dalam proses kreatifnya, Trilogi Soma melibatkan kolaborasi lintas tim dan peran, dengan Tim Kerja Kemitraan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV sebagai Executive Director. Karya ini diproduksi dengan Kresna Herdianto sebagai Sutradara Pelaksana, serta Faratodi Salahuddin sebagai Direktur Pelaksana, dan menampilkan Dewa Gede Adhitya Dharma sebagai pemeran utama Soma.
Kolaborasi ini menghadirkan pendekatan visual yang kuat dalam menyampaikan pesan budaya secara kontekstual dan relevan. Mengusung subtema “Peluncuran Audio Visual Budaya, Trilogi Soma adaptasi dari Filosofi Tri Hita Karana”, acara ini menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya yang dikemas secara kontemporer, agar nilai-nilai tradisi tetap relevan, dapat dipahami, dan diapresiasi oleh generasi masa kini tanpa kehilangan akar budayanya.
Acara peluncuran ini Trilogy Film "Soma" dihadiri oleh Kuswanto, S.S., M.Hum., Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV, I Gusti Agung Gede Artanegara, Kepala Bagian Umum Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV dan Ida Bagus Sugianto, S.S, Ketua Tim Kerja Kemitraan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV. Dimana kehadiran para pemangku kebijakan ini menegaskan komitmen Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV dalam mendukung pelestarian budaya.
Trilogi Soma akan ditayangkan secara publik melalui kanal YouTube resmi Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV dan dapat diakses melalui tautan https://www.youtube.com/@bpkwilxv
Melalui Warisan yang Mengalir, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV berharap nilai-nilai budaya Bali, khususnya filosofi Tri Hita Karana dan sistem subak sebagai warisan adiluhung, dapat terus mengalir dan menginspirasi masyarakat luas lintas generasi dan lintas ruang.

No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com