Gianyar, dewatanews.com - Ajang Bali Fashion Trend (BFT) kembali digelar pada tahun 2025 dan akan berlangsung pada 18–21 Desember 2025 di Onyx Park Resort, Ubud, Gianyar, Bali. Event tahunan ini diselenggarakan oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) Chapter Bali sebagai wadah strategis bagi desainer dan merek fesyen lokal untuk memamerkan karya, memperluas jaringan bisnis, serta meningkatkan daya saing di pasar nasional dan internasional.
BFT sebelumnya sukses digelar pada Oktober 2024. Tahun ini, penyelenggaraan kembali dilakukan dengan skala yang lebih besar dan konsep yang semakin kuat, khususnya pada penguatan fesyen berkelanjutan dan etis.
Pendiri Indonesian Fashion Chamber, Ali Karisma, mengatakan pemilihan Bali, khususnya Ubud, bukan tanpa alasan. Menurutnya, Ubud merupakan wilayah yang kecil namun mampu merepresentasikan berbagai kalangan dan budaya. Kolaborasi dengan Onyx Park Resort dinilai sejalan dengan semangat keberlanjutan yang diusung BFT.
“Respon dari kementerian sangat luar biasa. Bahkan tahun ini, meski sejatinya kami tidak meminta dukungan, acara ini justru mendapatkan support dari berbagai kementerian, mulai dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian hingga Imigrasi. Ini menjadi sinyal positif bagi keberlanjutan Bali Fashion Trend,” ungkap Ali Karisma.
Sementara itu, Neli Gunawan, perwakilan IFC Chapter Denpasar, menyebut BFT 2025 hadir dengan nuansa berbeda dibanding tahun sebelumnya. Sinergi antara IFC dan Onyx Park Resort, menurutnya, memberikan makna tersendiri bagi seluruh pihak yang terlibat, baik desainer, pelaku industri, maupun masyarakat.
Dari sisi tuan rumah, Kadek Agus Purwadi selaku manajemen Onyx Park Resort menyampaikan bahwa keterlibatan resort dalam BFT bukan semata untuk kepentingan bisnis.
“Kami ingin tempat ini memiliki manfaat langsung bagi masyarakat. Ke depan, fesyen juga bisa menjadi sarana pembelajaran, tidak hanya untuk menunjang operasional, tetapi juga memberi nilai tambah bagi lingkungan sekitar. Kami mengucapkan terima kasih kepada panitia Bali Fashion Trend yang telah memilih Onyx Park Resort sebagai lokasi,” ujarnya.
Bali Fashion Trend dikenal sebagai ajang yang konsisten mendukung desainer dan merek fesyen lokal, terbuka bagi pelaku industri dari seluruh Indonesia. Salah satu keunikan BFT adalah fokus pada fesyen berkelanjutan dan etis, dengan mendorong penggunaan tekstil buatan tangan karya pengrajin lokal. Upaya ini tidak hanya menggerakkan ekonomi daerah, tetapi juga berperan dalam pelestarian teknik tekstil tradisional Nusantara.
Selain itu, BFT memainkan peran penting sebagai penghubung antara merek fesyen Indonesia dengan pasar global. Melalui peragaan busana dan pameran, para desainer mendapatkan visibilitas di hadapan pembeli internasional dan profesional industri, sehingga diharapkan mampu meningkatkan posisi industri fesyen Indonesia di kancah dunia.
Pada BFT 2025, tercatat 120 perancang busana nasional dan internasional, termasuk dari Malaysia, turut ambil bagian. Tak kurang dari 200 stan pameran fesyen dan aksesori memeriahkan acara ini. Setiap hari, panitia mengundang 700 tamu khusus untuk setiap sesi, dengan dua sesi per hari, sehingga total 1.400 tamu hadir menyaksikan pertunjukan fesyen yang ditampilkan.
Audiens BFT terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari desainer, pembeli, pemilik butik, produsen, pemasok kain dan aksesori, hingga perwakilan sekolah mode, mahasiswa, dan akademisi. Pemerintah juga dilibatkan sebagai pemangku kepentingan penting dalam pengembangan industri fesyen, khususnya terkait kebijakan dan praktik fesyen yang berkelanjutan serta bertanggung jawab.
Dipilihnya Bali sebagai lokasi BFT dinilai strategis karena posisinya sebagai destinasi wisata kelas dunia dan “jendela Indonesia” bagi pasar internasional. Beragam produk dari seluruh Nusantara dapat dipertemukan di Bali, termasuk kain-kain tradisional dari berbagai daerah yang diolah sesuai kebutuhan pasar global. Selain itu, meningkatnya minat wisatawan Muslim juga membuka peluang pertumbuhan bagi fesyen kasual yang sopan.
Lebih dari sekadar peragaan busana, Bali Fashion Trend menjadi ruang kolaborasi, jejaring, dan pertukaran pengetahuan lintas sektor. Melalui ekosistem kreatif ini, BFT diharapkan mampu mendorong industri fesyen Indonesia tumbuh lebih berkelanjutan, berdaya saing, dan semakin dikenal di pasar global.

No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com