Gianyar, dewatanews.com — Ratusan pelajar dari jenjang SD, SMP, hingga SMA memadati Wantilan Pura Dalem Guwang, Sukawati, Minggu (19/10). Mereka mengikuti Lomba Catur Terbuka yang digelar sebagai upaya membangkitkan kembali semangat olahraga berpikir di kalangan generasi muda.
Kegiatan ini turut dihadiri anggota Komisi X DPR RI, I Nyoman Parta, yang dikenal aktif mendorong penguatan bidang pendidikan, olahraga, dan kebudayaan nasional. Dalam kesempatan tersebut, Parta menegaskan pentingnya menjadikan catur sebagai alternatif kegiatan produktif di tengah arus digital dan kebiasaan bermain berlebihan di kalangan anak-anak.
“Banyak orang tua mengeluhkan anak-anak yang sibuk dengan gawai, bahkan cenderung ketergantungan. Padahal, catur bisa menjadi alternatif yang produktif. Ia melatih fokus, kesabaran, dan kemampuan mengambil keputusan,” ujar I Nyoman Parta.
Selama empat tahun terakhir, Parta juga terlibat aktif dalam kepengurusan Percasi (Persatuan Catur Seluruh Indonesia) Provinsi Bali. Ia menyebut, perkembangan olahraga ini di daerah seperti Badung, Denpasar, dan Tabanan cukup menggembirakan, sedangkan Gianyar, Klungkung, dan Jembrana masih dalam proses penguatan pembinaan.
“Olahraga catur tidak seperti olahraga fisik lainnya. Ia butuh ketekunan dan pembinaan jangka panjang. Karena itu, kami berupaya menghidupkan kembali kegiatan ini di kabupaten yang masih vakum,” tegasnya.
Menurut Parta, catur memiliki misi ganda: membangun mental kompetitif sekaligus menjadi hiburan edukatif. Ia berharap olahraga ini bisa menjadi bagian dari berbagai agenda masyarakat, termasuk dalam perayaan adat atau kegiatan sosial.
“Kami bukan anti hiburan kekinian, tapi berharap catur bisa ikut hadir di setiap kegiatan, karena membawa nilai-nilai positif bagi generasi muda,” ujarnya.
Dari arena lomba, tampak anak-anak dengan penuh semangat menyiapkan papan catur, sebagian bahkan membawa tikar dari rumah. Mereka bermain dengan sabar, menahan lapar, dan fokus membaca strategi lawan — suasana yang mencerminkan latihan mental sekaligus sportivitas tinggi.
Salah satu peserta, Yasmin Narulita, pelajar SMA asal Jembrana, mengaku olahraga catur memberinya banyak pelajaran hidup.
“Main catur itu seru, menantang otak dan sabar. Kita belajar mengambil keputusan cepat tanpa panik,” katanya.
Sementara Deni Ariska Narulita, pendamping peserta asal Jembrana, berharap olahraga ini dapat lebih diintegrasikan dalam dunia pendidikan.
“Catur sangat baik untuk melatih logika dan kesabaran anak. Kalau bisa, masuk ke dalam kurikulum karena manfaatnya besar bagi perkembangan mental anak didik,” ujarnya.
Melalui kegiatan seperti ini, semangat membangun budaya berpikir kritis dan sportif terus tumbuh. Catur bukan sekadar permainan di atas papan, melainkan sarana menata pikiran, mengasah karakter, dan menumbuhkan kesabaran — nilai-nilai yang makin penting di era serba cepat dan digital seperti sekarang.


No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com