Gianyar, dewatanews.com – Neka Art Museum kembali menghadirkan pameran khusus untuk mengenang maestro seni rupa, Arie Smit, dalam tajuk “Poetic LightArt of Arie Smit – Maestro of Poetic Realism”. Pameran ini akan dibuka secara resmi oleh Duta Besar Belanda untuk Indonesia pada Jumat, 19 Juli 2025, bertempat di Neka Art Museum, Jalan Raya Sanggingan, Ubud, Gianyar.
Pameran ini merupakan bagian dari trilogi pameran penghormatan untuk Arie Smit. Sebelumnya, rangkaian pameran dimulai dengan karya para seniman muda atau Young Artists, sebagian besar berasal dari kawasan Penestanan, yang merupakan hasil binaan langsung Arie Smit semasa hidupnya.
Tahap kedua menampilkan perjalanan hidup dan seni Arie Smit dalam bentuk karikatur yang kini telah diabadikan di ruang khusus bernama House of Arie Smit di kawasan museum yang sama. Kini, bagian ketiga hadir untuk menghidupkan kembali semangat sang maestro lewat cahaya dan warna yang menjadi ciri khas aliran poetic realism yang ia usung.
Kurator pameran, Agus Darmawan, yang juga dikenal sebagai penulis dan penerima penghargaan dari Kompas, menyebut pameran ini sebagai bentuk penghormatan terhadap jejak historis Arie Smit.
“Arie Smit bukan hanya pelukis, ia adalah penggerak seni, pembina, dan pencetak generasi. Warisannya tak hanya terpatri di kanvas, tapi juga di hati masyarakat Bali,” ujar Agus Darmawan, Rabu (16/7).
Pameran ini terbuka untuk umum dan menjadi ajakan bagi para pecinta seni untuk mengenal lebih dekat sosok Arie Smit, pelukis kelahiran Belanda yang akhirnya menjadi WNI dan ber-KTP Bali.
Namun di tengah apresiasi terhadap warisan seni Arie Smit, Agus Darmawan juga mengingatkan soal maraknya peredaran lukisan palsu yang mengatasnamakan sang maestro.
“Sangat disayangkan, ada pihak-pihak yang mencari keuntungan dengan menjual lukisan palsu. Ini merugikan kolektor dan mencederai nilai seni itu sendiri,” tegasnya.
Ia mengimbau para kolektor dan pecinta seni untuk lebih berhati-hati serta memperdalam pengetahuan sebelum membeli karya yang diklaim sebagai buatan Arie Smit.
“Jika ingin belajar mengenali karya asli Arie Smit, sebaiknya datang langsung ke House of Arie Smit. Di sana karya-karyanya terdokumentasi dengan baik dan dapat menjadi referensi otentik,” tambahnya.
Pameran ini diharapkan menjadi pengingat akan semangat berkesenian Arie Smit yang tetap hidup dan menginspirasi lintas generasi. Meskipun sang maestro telah tiada, jejak dan semangatnya tetap berjalan sepanjang masa.

No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com