Remote Skills Academy Hadirkan Pelatihan AI Gratis untuk 10.000 Pekerja dan UMKM di Indonesia - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

6/20/25

Remote Skills Academy Hadirkan Pelatihan AI Gratis untuk 10.000 Pekerja dan UMKM di Indonesia



Denpasar, dewatanews.com - Remote Skills Academy (RSA) sebuah organisasi nirlaba berbasis di Bali yang fokus pada pengembangan keterampilan digital dan karier remote, secara resmi meluncurkan program AI Opportunity Indonesia pada Jumat (20/6) Inisiatif pelatihan kecerdasan buatan (AI) berskala nasional ini menargetkan 10.000 penerima manfaat dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk 2.000 penerima manfaat dari sektor pariwisata di Bali. 

Peluncuran program ini dilaksanakan di Griya Santrian, Sanur, Bali ditandai dengan pemukulan gong oleh Staf Ahli Gubernur Bali Bidang Ekonomi dan Keuangan Dr. I Wayan Ekadina didampingi Ketua Bali Tourism Board Ida Bagus Agung Partha Adnyana dan Chief of Program Remote Skills Academy Nafinia Putra. 

Program ini merupakan bagian dari AI Opportunity Funding: Asia Pacific yang dikelola oleh Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) dan didukung oleh Google.org dan Asian Development Bank (ADB). RSA terpilih sebagai salah satu grantee resmi untuk mengimplementasikan program ini di Indonesia selama periode Juni 2025 hingga November 2026. 

Program ini terbuka dan 100% gratis bagi para peserta yang memenuhi syarat, termasuk pelaku UMKM, mahasiswa, pekerja sektor pariwisata, serta individu yang sedang tidak bekerja atau berpenghasilan rendah. 

Calon peserta akan melalui proses seleksi awal sesuai dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan untuk memastikan program ini tepat sasaran dan memberikan dampak maksimal bagi komunitas yang membutuhkan. 

Peserta akan mendapatkan akses ke platform pembelajaran daring RSA yang mencakup tiga modul AI berdurasi total 14 jam, dengan sistem pembelajaran mandiri (self-paced) yang dapat diselesaikan dalam waktu dua minggu. 

Selain itu, RSA juga akan mengadakan sesi pelatihan offline di berbagai kota, serta menyediakan pendampingan dari mentor AI terlatih setiap bulannya untuk memastikan peserta mendapatkan dukungan selama proses belajar. 

“Di tengah transisi menuju ekonomi yang semakin bergantung pada AI, kami ingin memastikan bahwa masyarakat Indonesia tidak tertinggal,” ujar Nafinia Putra, Chief of Program - Remote Skills Academy. 

“Program ini dirancang untuk memberikan akses keterampilan AI secara inklusif, dan membuka peluang karir atau bisnis baru bagi masyarakat yang sebelumnya belum terjangkau oleh pelatihan teknologi.” RSA sendiri lahir dari inisiatif tingkat komunitas saat pandemi COVID-19, dan telah melatih ribuan peserta pelatihan kerja digital di Indonesia dan negara lain seperti Rwanda, Belgia, Hungaria dan Thailand. 

Dengan program AI Opportunity ini, RSA melanjutkan komitmennya untuk menciptakan dampak ekonomi berkelanjutan melalui keterampilan digital. Untuk menjangkau peserta secara lebih luas di berbagai wilayah, RSA bekerja sama dengan tiga organisasi komunitas lokal yang telah mulai menjalankan kegiatan pendampingan dan perekrutan peserta sebagai bagian dari fase awal program nfradigital Foundation, Nortis Academy daÅ„ Aliansi Remaja Independence. 

Calon peserta dapat mengikuti program ini melalui rujukan dari ketiga organisasi tersebut, atau mendaftar secara mandiri melalui situs RSA. Kolaborasi ini memungkinkan RSA untuk menjangkau komunitas secara langsung dan memastikan pelaksanaan program yang relevan dengan kebutuhan lokal. 

“Digitalisasi bukan pilihan melainkan kewajiban kita semua khususnya di dunia pariwisata utamanya di bagian customer service dan promosi yang membutuhkan inovasi dalam pelayanan kepada wisatawan sesuai dengan product hotel itu sendiri,” ungkap Ketua Bali Tourism Board Ida Bagus Agung Partha Adnyana.

Sebagai tuan rumah peluncuran resmi program di Bali, RSA juga mengharapkan dukungan penuh dari pemerintah Provinsi Bali serta sektor pariwisata di Bali untuk dapat menjangkau lebih banyak penerima manfaat di sektor pariwisata Bali agar target program hingga tahun 2026 dapat tercapai dengan baik. 

Dr. I Wayan Ekadina selaku Staf Ahli Gubernur Bali Bidang Ekonomi dan Keuangan Pemerintah Provinsi Bali yang hadir membuka pelucuran program ini mewakili Gubernur Bali sangat meyambut baik program ini karena AI dinilai bukan hanya sekedar kebutuhan tetapi sudah wajib dilakukan di era digitalisasi seperti sekarang ini, dimana AI merupakan suatu instrumen yang harus dimamfaatkan untuk menjawab semua tantangan. 

Melalui AI Opportunity Indonesia, RSA tidak hanya membuka akses terhadap teknologi, tetapi juga membangun pondasi ekonomi baru yang lebih adil dan berdaya. Dengan dukungan dari mitra global dan komunitas lokal, RSA mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut serta dalam membentuk masa depan kerja yang lebih cerdas, setara, dan terhubung.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com