Jembrana, dewatanews.com - Hari Perempuan Sedunia yang jatuh pada tanggal 8 Maret tiap tahunnya, banyak melahirkan perempuan-perempuan hebat yang berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia. Dikabupaten Jembrana sosok Ni Putu Hadomi Widiasih, S. Pd. Gr Perempuan, (31), Hindu, kelahiran Ainaro, Timor Leste, tahun 1991, merupakan sosok perempuan yang berprofesi sebagai guru dimana ia mempunyai rasa kepedulian kepada lingkungan serta mempunyai rasa kecintaan terhadap pelestarian budaya khususnya Bahasa Bali.
Dari komunitas peduli lingkungan, ia sering melakukan aksi sosial di Jembrana, seperti melakukan pembersihan sampah plastik, mengedukasi anak-anak bagaimana cara pembuatan eco enzym dari sisa buah dan sayuran, serta bagi-bagi pangan. Disamping itu, Hadomi juga menjadi pelestari budaya melalui konten edukasi Bahasa Bali.
Ditemuai di tempat mengajar, Sabtu (8/3), di SD Negeri 2 Dauhwaru, Hadomi mengungkapkan ketertarikannya dalam menjaga dan melestarikan lingkungan bersama komunitas peduli lingkungan yang menjadi salah satu langkah untuk mencintai alam dan lingkungan sekitar.
"Saya bersama teman-teman di komunitas Bersih-Bersih Bali, rutin mengagendakan kegiatan pembersihan sampah plastik di sungai, pantai dan tempat-tempat umum di Jembrana. Hal tersebut kerap dilakukan agar lingkungan tetap bersih dan lestari," ujarnya.
Selain pembersihan sampah, lanjut Hadomi menyebutkan saat melaksanakan kegiatan sering diisi pula dengan mengajarkan anak-anak tentang cara pembuatan eco enzym dari sisa buah dan sayuran, setelah itu pengenalan bank sampah serta pembuatan kerajinan ekobrik dari sampah plastik.
"Bersama teman-teman di komunitas, kita sering juga ajak anak-anak melakukan kegiatan bersih-bersih sampah plastk, kita kenalkan mereka bank sampah, edukasi membuat ecoenzym dari sisa buah dan sayur, serta ajak pula membuat kerajinan ekobrik dari sampah plastik," ungkapnya.
Lebih lanjut guru yang pernah mengabdi di daerah terpencil itu menceritakan ketertarikannya sebagai pelestari Bahasa Bali melalui konten edukasi. Ia menjelaskan bahwa sekarang ini penggunaan Bahasa Bali dlingkungan anak-anak sangatlah berkurang, ia rasa bahasa bali kedepannya akan ditinggalkan. Maka dari itu perlu ajarkan siswa agar Bahasa Bali tidak dilupakan.
"Konten saya tentang belajar bahasa bali sengaja saya buat dengan sederhana supaya anak-anak khususnya disekolah tempat mengajar tidak melupakan penggunaan bahasa bali dalam aktifitas sehari-hari. Saya bersama anak didik membuat konten itu dengan sederhana menggunakan logat bahasa Negaroa Jembrana, pembuatannya diambil ketika siswa berisitirahat supaya tidak mengganggu waktu belajar dalam kelas. Logat Negaroa unik dan lucu serta gampang diingat anak-anak," ujarnya.
Lanjut Hadomi mengatakan, dari hasil gaji ngonten hasilnya kembali untuk berbagi kepada anak-anak serta melakukan kegiatan sosial berikutnya bersama komunitas.
"Astungkara kemarin saya sudah terima gaji dari ngonten, saya kembalikan untuk berbagi kepada anak-anak serta untuk aksi sosial bersama komunitas," tambahnya.
Dilain sisi, Kepala SD Negeri 2 Dauhwaru, Ni Made Ari Pramita Sari, S. Pd. Sd saat diwawancarai mengatakan, sosok Hadomi adalah sosok yang mudah bergaul dengan rekan-rekan guru. Disekolah selain mengajar dikelas, ia pun aktif dalam berbagai kegiatan, seperti kegiatan Pramuka, P5 dan lainnya. Konten yang dibuatnya juga sangat bagus, tujuannya untuk mengedukasi siswa agar bahasa bali tidak dilupakan.
"Hadomi guru yang senang bergaul, ia ramah serta memiliki sikap dan etika yang bagus dengan rekan-rekan guru dan pegawai lainnya. Ia juga sangat digemari oleh anak didiknya ketika memberi materi pelajaran dikelas, sekarang ia saya tugaskan menjadi walikelas III, dengan harapan bisa terus meningkatkan kreatifitas dalam mengedukasi siswa sehingga para siswa bisa meraih prestasi dibidang akademik maupun non akademik," ucap Ari Pramita Sari.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com