Denpasar, dewatanews.com - Flek cokelat boleh dibilang menjadi hal yang umum dialami oleh banyak wanita. Flek Cokelat merupakan bercak darah yang muncul dari saluran reproduksi wanita di luar periode menstruasi yang normal. Warna cokelat ini berasal dari darah yang teroksidasi terlalu lama di dalam rahim atau saluran reproduksi sebelum keluar. Flek cokelat ini cenderung muncul dalam jumlah sedikit dan biasanya tidak berlangsung lama.
Seperti dilansir dari idigunungmas.org, sebagai Ikatan Dokter Indonesia yakni organisasi profesi kedokteran yang menaungi dokter di seluruh Indonesia, meski terbilang umum dan wajar, tetapi dalam beberapa kasus kondisi ini bisa saja menandai adanya kondisi atau penyakit tertentu.
Berikut adalah beberapa penyebab flek cokelat pada wanita:
1. Perubahan hormon
Biasanya flek cokelat muncul karena ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron. Hal inilah yang menyebabkan perdarahan ringan atau flek cokelat yang terjadi sebelum atau sesudah menstruasi.
Perubahan hormon ini juga bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti penggunaan alat kontrasepsi, kehamilan, atau menopause. Beberapa wanita juga mengalami flek cokelat saat periode ovulasi.
2. Kehamilan
Penyebab flek cokelat lainnya adalah kehamilan akibat proses implantasi. Biasanya hal ini terjadi sekitar 6-12 hari setelah pembuahan. Flek cokelat yang muncul merupakan perdarahan implantasi dan bisa dianggap sebagai tanda awal kehamilan.
Namun, munculnya flek cokelat bisa juga menandai terjadinya keguguran atau kehamilan ektopik, terutama jika flek muncul disertai dengan nyeri perut dan perdarahan yang berat.
3. Penggunaan alat kontrasepsi
Pil KB dan alat kontrasepsi lainnya bisa mengubah pola menstruasi dan menyebabkan flek cokelat muncul. Biasanya flek cokelat muncul dari wanita yang baru menggunakan alat kontrasepsi karena adanya perubahan kadar hormon yang mempengaruhi perdarahan.
4. Polip servik atau polip endometrium
Penyebab flek coklelat selanjutnya adalah polip (pertumbuhan jaringan kecil) yang muncul di serviks atau di dalam rahim. Walaupun bersifat jinak, polip bisa menyebabkan perdarahan yang tidak normal termasuk flek cokelat.
5. Miom (fibroid uterus)
Miom merupakan tumor jinak yang tumbuh di dalam atau di sekitar rahim. Miom dapat menyebabkan perdarahan yang tidak teratur atau flek cokelat terutama setelah menstruasi atau selama hubungan seksual.
6. Polycystic ovarian syndrome (PCOS)
Penyebab flek cokelat selanjutnya adalah PCOS, masalah hormonal yang umum terjadi pada wanita usia subur. Ovarium pengidap PCOS menghasilkan jumlah hormon pria (androgen) lebih banyak. Hal ini bisa menyebabkan perdarahan tidak teratur dan flek cokelat.
7. Menopause atau perimenopause
Wanita yang memasuki masa menopause atau perimenopause biasanya mengalami perubahan kadar hormon, yang menyebabkan pendarahan atau flek cokelat yang tidak teratur. Hal ini juga akan terjadi selama beberapa tahun sebelum menstruasi sepenuhnya berhenti.
Selain itu, stres yang berlebih dan perubahan gaya hidup drastis seperti diet ekstrem, olahraga berat, atau perubahan berat badan signifikan, bisa menjadi penyebab keseimbangan hormon terganggu. Hal inilah yang pada akhirnya menimbulkan flek cokelat hingga gangguan menstruasi.

No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com