Setelah Diaben, Inisiator Baju Barong Akan Dilanjutkan Acara Ngeroras dan Memukur - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

4/12/24

Setelah Diaben, Inisiator Baju Barong Akan Dilanjutkan Acara Ngeroras dan Memukur



Gianyar, dewatanews.com - Seperti yang diberitakan sebelumnya, Pencipta Kaos Barong, Pande Ketut Krisna yang meninggal dunia pada Hari Umanis Galungan lalu, tepatnya Kamis (29/2) lalu. Selain sebagai pencipta desain kaos Barong pada tahun 1969, Pande Ketut Krisna juga sebagai pelopor usaha oleh-oleh Khas Bali melalui Artshop Galuh miliknya.

DIsemayamkan selama 42 hari, jenazah Pande Ketut Krisna diaben pada Rabu (10/4) di Setra Beng, Desa Beng, Kecamatan Gianyar Kabupaten Gianyar.

Anak kedua Pande Krisna, Pande Nyoman Yudi Sutrisna, Menyebutkan upacara Pelebon dari Pande Ketut Krisna ini memang dilakukan 42 hari setelah Pande Ketut Krisna menghembus napasnya di RSUP Prof. Ngoerah karena sakit jantung.

Pelebon Ayah kami memang dilakukan pada hari ke-42 setelah beliau meninggal, karena ini berdasarkan tradisi di keluarga kami yang berjalan sebelumnya dan juga sesuai dengan petunjuk dari Sulinggih, jelasnya Rabu (10/4).

Usai upacara ngaben, Pande Yudi menyebutkan upacara akan dilanjutkan dengan upacara Ngeroras dan Memukur pada tanggal 22 April mendatang, dan upacara ini dilanjutkan dengan upacara potong gigi dan ditutup dengan upacara Nyegara Gunung pada tanggal 23 April mendatang.

Selama hidupnya, Pande Ketut Krisna, Dimata Pande Yudi adalah sosok ayah yang bijaksana dan suka menolong. Sebagai seorang pelaku usaha, Pande Krisna merupakan sosok yang kreatif dan ulet dalam menjalankan usahanya.
Tidak akan mengurus hak cipta, sesuai dengan pesan ayahnya untuk menyerahkan desain baju barong kepada masyarakat Bali, sehingga bisa memberi manfaat bagi industri pariwisata di Bali. Apalagi saat ini diakuinya produksi baju barong sudah dilakukan secara masal.

“Baju barong adalah kebanggaan ayah kami, sejak tahun 1976 dulu sudah menjadi ciri pariwisata Bali sampai saat ini. Oleh karena itu, kami sepakat untuk memenuhi permintaan ayah kami untuk menyerahkan baju barong untuk industri pariwisata Bali,” ungkapnya.

Selain menyerahkan baju barong untuk industri Pariwisata Bali, Pande Yudi mengakui selama hidup, Ayahnya selalu mengajarkan untuk selalu menghargai perasaan orang lain dan membantu orang dengan ikhlas.

“Yang paling berkesan dari sosok ayah saya adalah, beliau selalu mengajarkan kepada kami untuk bisa menghargai orang lain dan harus membantu orang lain. Karena Ayah kami juga sangat suka membantu siapa pun, tanpa kecuali,” ungkapnya.

Berharap karyanya yang kini menjadi ikon pariwisata Bali dapat dimanfaatkan sebesar besarnya bagi kesejahteraan masyarakat. (DN - Sty)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com