Panen Padi Organik di Desa Sidan, Sukseskan Ketahanan Pangan di Gianyar - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

3/26/24

Panen Padi Organik di Desa Sidan, Sukseskan Ketahanan Pangan di Gianyar



Gianyar,  dewatanews.com - Panglima Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana Mayjen TNI Bambang Trisnohadi dan Komandan Resor Militer (Danram) 163/Wirasatya Brigjen TNI Ida Bagus Ketut Surya Wedena mengikuti kegiatan panen raya padi organik di Subak Kwalonan, Desa Sidan, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Selasa (26/3). Total 9 hektare lahan sawah yang ditanam padi organik ini dipanen.

"Hari ini saya sangat berbahagia bisa hadir di Desa Sidan Kabupaten Gianyar dalam rangka melaksanakan panen khususnya padi organik yang ada di Desa Sidan, Desa Sidan ini merupakan pilot project untuk pengembangan padi organik jadi kita bekerjasama dan disinilah bentuk sinergitas yang sangat baik sekali antara Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Desa, kemudian ada TNI Polri itu kita sama-sama mensukseskan ketahanan pangan yang ada di Kabupaten Gianyar," ujar Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Bambang Trisnohadi usai panen padi organik.

Dilanjutkannya, Kabupaten Gianyar merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki indeks ketahanan pangan tertinggi nasional. Kodam IX/Udayana melalui program ketahanan pangan ingin membantu dan mendukung mensukseskan Kabupaten Gianyar sebagai salah satu lumbung pangan yang ada di Provinsi Bali.

"Ini (program ketahanan pangan) sangat membantu, tentunya distribusi pupuk harus lancar kemudian masalah pengairan juga. Kemarin kebetulan saya meninjau di Kediri Kabupaten Tabanan, disitu memang ada beberapa permasalahan pengairan dan kemudian diatur oleh BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) kita coba untuk selesaikan. Disini juga (Desa Sidan) pengairan juga sangat penting dan sudah bagus semoga bisa kita terus pertahankan," katanya.

Pada panen raya padi organik di Desa Sidan ini, total lahan sawah kurang lebih 9 hektare dengan menghasilkan 7,47 ton padi organik per satu hektare lahannya. Ini merupakan hasil yang cukup baik, dimana biasanya per satu hektare lahan hanya mampu menghasilkan 5 sampai dengan 6 ton padi organik saja.

"Karena organik ini kan permintaan atau demand nya cukup tinggi, di Bali kesadaran masyarakat untuk bisa hidup sehat mengonsumsi produk-produk organik ini semakin tinggi dan tentunya kita akan coba kembangkan di wilayah-wilayah lain," tutupnya. (DN - Sty)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com