Kembangkan Wisata Gastronomi di Ubud, Kemenparekraf Diskusikan Program dan Action Plan - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

12/14/23

Kembangkan Wisata Gastronomi di Ubud, Kemenparekraf Diskusikan Program dan Action Plan


Gianyar, dewatanews.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bersama Pemerintah Daerah Gianyar dan United Nations World Tourism Organization (UNWTO) telah menyelesaikan Strategi Pengembangan Destinasi Gastronomi di Ubud. 

Adapun dokumen strategi dimaksud telah disampaikan oleh UNWTO kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bapak Sandiaga Uno, pada agenda Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kamis (14/12)  di Bandung. 

Dokumen tersebut kemudian juga telah diterima oleh Bapak I Ketut Pasek Lanang Sadia, Asisten III Setda Gianyar, didampingi oleh I Wayan Gede Sedana Putra, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar. 

Sebagai upaya dalam mensosialisasikan strategi dimaksud, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyelenggarakan Workshop for UNWTO Gastronomy Tourism Development bagi pemangku kepentingan terdiri dari berbagai organisasi, pengelola destinasi baik lokal maupun regional, perwakilan bisnis dan akademis yang terkait dengan gastronomi di Ubud, Bali di The Royal Pita Maha, Ubud, Gianyar, Bali. 

“Ubud dipilih sebagai pilot project pengembangan wisata gastronomi karena kesiapannya dan tingginya tingkat kolaborasi antar stakeholder. Makanan di Ubud tidak hanya sekadar hidangan kuliner, tetapi juga sudah menjadi gaya hidup dan budaya bagi masyarakat setempat.” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif - Sandiaga Uno.

Budaya gastronomi yang mengakar di Ubud dapat terlihat dari interpretasi relief pada dinding Pura Yeh Pulu, yang menggambarkan budaya beternak, bertani dan berburu sebagai bagian dari budaya gastronomi lokal. Ubud juga memiliki Subak, sistem tata kelola irigasi tradisional yang menjadi pilar kebudayaan masyarakat Bali, serta filosofi Tri Hita Karana, prinsip keselarasan antara manusia, alam, dan Tuhan, yang juga mempresentasikan kekayaan budaya dan kuliner.

“Ubud merupakan salah satu ikon pariwisata di Gianyar yang diharapkan dapat lebih berkontribusi terhadap ekonomi daerah melalui Gastronomi dan kami dari pemerintah daerah Gianyar akan mendukung dari sisi regulasi” kata Asisten III Setda Gianyar - I Ketut Pasek Lanang Sadia.


Selain pengalaman kuliner yang autentik, tradisional, inovatif dan berkelanjutan, Wisata Gastronomi merupakan implementasi dari pariwisata inklusif yang dapatmelibatkan berbagai stakeholder dan aktivitas terkait lainnya, seperti mengunjungi produsen lokal, berpartisipasi dalam festival makanan, menghadiri kelas memasak,mengunjungi education center, menikmati makanan tradisional, dan sebagainya. 

Oleh karena itu, keterlibatan dan spirit kolaborasi dari berbagai pihak sangatlah penting untuk dapat mengoptimalisasi manfaat yang dapat diperoleh dari pengembangan wisata gastronomi.

Ms. Patricia Carmona, Department Officer, Tourism Market Intelligence and Competitiveness UNWTO menyampaikan bahwa salah satu rekomendasi utama pada program ini adalah pembentukan Gastronomy Tourism Club, sebuah badan organisasi yang terdiri atas seluruh stakeholders pada industri gastronomi untuk dapat berkolaborasi aktif dan berkomitmen untuk menginisiasi pengembangan dan implementasi program-program terkait gastronomi di Ubud di masa depan.

“Program dan action plan dari kegiatan ini diharapkan dapat dikolaborasikan dengan kementerian, lembaga, serta stakeholder yang lebih luas” kata Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) - Bapak Vinsensius Jemadu.

Kegiatan Workshop for UNWTO Gastronomy Tourism Development kemudian dilanjutkan dengan agenda Gastronomy Tourism Club Kick-off Meeting untuk mendiskusikan rencana tindak lanjut program pengembangan wisata gastronomi di Ubud. (DN - Sty)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com