KPPA RI dan KPP Bali Gelar Seminar Nasional Peningkatkan Kesadaran Perempuan di Parlemen dan Birokrasi - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

7/9/23

KPPA RI dan KPP Bali Gelar Seminar Nasional Peningkatkan Kesadaran Perempuan di Parlemen dan Birokrasi



Denpasar, dewatanews.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) RI bekerjasama dengan Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) Bali menggelar Seminar Nasional penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas perempuan parlemen dilaksanakan di Hotel Prime Plaza, Sanur, Minggu (9/10). 

Dalam kesempat tersebut hadir sebagai narasumber Ketua LSM Bali Sruti Dr. Luh Riniti Rahayu, M.Si dan Sekretaris LBH APIK Bali Luh Putu Angreni, SH. 

Seminar nasional ini juga dihadiri oleh Mentri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI Bintang Puspayoga dan Ketua Kaukus Perempuan Parlemen Bali Dr. I.G.A Diah Werdhi Srikandi W.S., SE., MM. 

Menteri PPPA Bintang Puspayoga mengatakan acara seminar nasional yang digelar sangat sederhana namun mampu menyajikan hasil karya perempuan yang dipamerkan seperti memamerkan kain tenun, produk olahan makanan, dan lainnya.

"Selain itu, dalam pementasan tari pembuka Sekar Jempiring yang ditarikan anak-anak berkebutuhan khusus yang dirasakan begitu memiliki talenta yang luar biasa,” kata Bintang Puspayoga. 

Ia mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada KPP Bali yang mengadakan seminar dengan melibatkan kaum perempuan, dan juga perempuan berkebutuhan khusus yang tergabung dalam Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Bali.

"Saya berharap KPP Bali terus memberikan semangat, peluang, fasilitasi, dan juga pendampingan. Bisa hadir dalam acara seminar nasional ini tentu menjadi sebuah kebanggaan. Intinya peran perempuan harus bisa saling mendukung dan menginspirasi," harapnya.

Ketua KPP Bali, IGA Diah Werdhi Srikandi menyampaikan terima kasih kepada Bintang Puspayoga yang hadir dalam seminar nasional ini.

Menurutnya, Bintang Puspayoga adalah perempuan hebat yang berkiprah di kancah nasional. Iapun mengajak untuk meneladani sosok perempuan yang ramah, rendah hati, dan bersahaja ini.

"Kiprah dan peranan perempuan parlemen di Indonesia tidak perlu diragukan. Bergerak di garda terdepan sampai dengan garis belakang, masuk dan berkarya nyata di setiap lini pergerakan. Hanya saja terkadang terjadi pasang surut, bersifat sporadis, spontan, reaksioner, dan kurang terorganisir. Jadi melalui wadah KPP Bali kita buktikan mampu terjun dalam bidang politik untuk mengorganisir diri dengan baik,” ucapnya. 

Ia juga menyampaikan bahwa seminar nasional ini sangat relevan dengan suasana Pemilu Serentak 2024. Salah satunya mengatur tentang keterwakilan perempuan 30 persen sesuai dengan UU Nomor 22 tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pemilu. 

Namun pada kenyataannya, di Bali pada Pileg 2019 dikatakan Diah belum mampu mengantarkan keterwakilan 30 persen perempuan baik itu di tingkat Provinsi, Kabupaten/kota maupun nasional dari tahun 1999 hingga 2019 sebagai anggota legislatif yang lolos murni di DPR RI. 

Tujuan seminar nasional ini untuk meningkatkan kesadaran perempuan di dunia birokrasi dan parlemen. Perlu kita ingat juga bahwa keterwakilan perempuan bertujuan dalam pengambilan keputusan politik yang lebih akomodatif dan substansial. 

"Selain itu, tujuan lainya yakni untuk menguatkan demokrasi yang senantiasa memberikan gagasan perundang-undangan pro perempuan dan anak di ruang publik,” terangnya yang juga sebagai anggota Komisi III DPRD Bali. 

Lanjutnya, KPP Bali ini merupakan wadah organisasi perempuan parlemen yang berbaur tana melihat warna partai, hingga posisi kepengurusan. Karena sudah melebur menjadi satu wadah dibawah bendera KPP Bali. 

"Cerita sukses KPP Bali adalah cerita sukses bersama. Kita buktikan bahwa perempuan yang berasal dari berbagai partai politik mau dan mampu bekerjasama, bersinergi, dan berkoordinasi demi kepentingan bersama yang lebih besar yakni mensejahterakan seluruh masyarakat," terangnya.

Seminar nasional ini juga diisi dengan penandatanganan MoU KPP dengan HWDI Bali yang dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata berupa patung penari yang terbuat dari bahan ramah lingkungan jerami dan sekam padi kepada Menteri Bintang Puspayoga, Sekda Provinsi Bali, Sekda Kota Denpasar, serta tamu undangan lainnya, dan juga penyerahan bantuan printer ke HWDI Bali.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com