Denpasar, dewatanews.com - Pemerintah Provinsi Bali menyerahkan piagam penghargaan kepada desa adat, sekolah, advertising dan sanggar/komunitas pendukung KTT G20. Piagam penghargaan diserahkan Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra di Ruang Melati Kampus BKPSDM Provinsi Bali, Selasa (22/11).
Penyerahan penghargaan kepada 60 lembaga disaksikan oleh Kasatpol PP Provinsi Bali I Dewa Nyoman Rai Dharmadi, Kadis Kominfos Gede Pramana, Kadis Pemajuan Masyarakat Adat I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Seputra, Kadis Kebudayaan Bali I Gede Arya Sugiartha dan Kepala Biro Umum Protokol Setda Provinsi Bali I Wayan Budiasa.
Sekda Dewa Indra dalam sambutannya meneruskan ucapan terima kasih dari Presiden RI Joko Widodo dan Gubernur Bali Wayan Koster yang sebelumnya telah disampaikan serta disebarkan melalui berbagai media.
“Sebagaimana yang disampaikan Bapak Presiden maupun Bapak Gubernur melalui tayangan video yang kita saksikan tadi, pelaksanaan KTT G20 di Bali berjalan dengan sangat baik, lancar, aman dan sukses menghasilkan pernyataan bersama dari negara-negara yang tergabung dalam G20,” ucapnya. Oleh sebab itu, selain secara lisan, Pemprov Bali memandang perlu untuk menyampaikan ucapan terima kasih dalam bentuk piagam penghargaan kepada pendukung pelaksanaan KTT G20.
Piagam penghargaan diberikan kepada 60 lembaga, terdiri dari desa adat, sekolah, advertising dan sanggar/komunitas yang berkontribusi langsung pada pelaksanaan KTT G20.
“Sekecil apapun kontribusi yang diberikan, patut kami apresiasi,” ujarnya.
Namun ia menyadari bahwa sesungguhnya kontribusi tak hanya diberikan oleh 60 lembaga ini. Menurutnya, yang tak kalah penting adalah dukungan dari seluruh masyarakat Bali yang rela kegiatannya dibatasi pada perhelatan KTT G20.
“Kerelaan masyarakat untuk membatasi kegiatan menunjukkan kesadaran sangat tinggi untuk menyukseskan KTT G20. Kontribusi itu sangat penting untuk melancarkan arus lalu lintas bagi delegasi KTT G20, sehingga para tamu negara merasa nyaman,” ungkapnya.
Terkait 60 lembaga yang diberi piagam penghargaan, Dewa Indra menyampaikan bahwa masing-masing punya peran penting dalam perhelatan KTT G20. Desa adat di seputaran areal pelaksanaan KTT G20 berperan dalam menjaga kondusifitas lingkungan dan pemasangan penjor. Sementara sanggar tari mengerahkan penari dan pagar ayu dalam prosesi penyambutan yang membuat delegasi KTT G20 sangat terkesan.
“Para kepala sekolah juga mengerahkan anak didik untuk mengadakan penyambutan pada jalur yang dilalui delegasi KTT G20,” imbuhnya.
Selain itu, advertising memberi kontribusi dengan merelakan media promosi mereka dimanfaatkan untuk kebutuhan KTT G20.
Dewa Indra menambahkan, piagam penghargaan yang diberikan memang hanya berupa selembar kertas. Namun menurutnya selembar kertas ini akan menjadi bukti keterlibatan lembaga penerima dalam KTT G20 Tahun 2022.
“Pasang di dinding kantor masing-masing, karena akan menjadi bukti kontribusi lembaga dalam KTT G20. Kita tak tahu kapan lagi perhelatan serupa akan dilaksanakan di Bali,” pungkasnya sembari menyampaikan permohonan maaf bila selama pelaksanaan KTT G20 ada yang kurang berkenan dalam proses koordinasi.
Sementara itu, Kasatpol PP Provinsi Bali I Dewa Nyoman Rai Dharmadi melaporkan bahwa piagam penghargaan diberikan kepada 21 desa adat, 10 SMA, 8 SMP, 10 advertising dan 11 sanggar/komunitas. Ditambahkan olehnya, penghargaan diberikan karena keterlibatan aktif berbagai lembaga ini dalam mendukung kesukseskan KTT G20.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com