Nyoman Tirtawan Serahkan Dokumen Kasus Tanah Batu Ampar ke BPN Buleleng - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

10/12/22

Nyoman Tirtawan Serahkan Dokumen Kasus Tanah Batu Ampar ke BPN Buleleng



Buleleng, dewatanews.com - Penyerahan dokumen ke BPN Buleleng terkait kasus tanah Batu Ampar, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng tercapai sudah. Nyoman Tirtawan langsung mewakil warga Batu Ampar menyerahkan dokumen. 

Karena dari warga Batu Ampar sendiri sudah melengkapi segala persyaratan yang diminta oleh pihak Kanwil ATR/BPN Provinsi Bali yang nantinya dokumen tersebut langsung diserahkan ke BPN Buleleng, pada hari Selasa, (11/10). 

Dalam penyerahan dokumen tersebut, Nyoman Tirtawan mengatakan kalau kasus tersebut berjalannya kembali, dan proses keadilan yang selama ini diharapkan masyarakat Buleleng, khususnya warga Batu Ampar atas semua permasalahan tanah di Bumi Panji Sakti, Buleleng sudah bisa tersampikan. 

"Bahkan dirinya juga menyampaikan mengenai kinerja Kanwil ATR/BPN Provinsi Bali dan BPN Buleleng atas atensinya menyelidiki dan menindaklanjuti laporan ini, dengan meminta kelengkapan dokumen warga Batu Ampar," ujar Mantan Anggota DPRD Provinsi Bali kepada media melalui sambungan telephone.

Nyoman Tirtawan yang juga merupakan aktivis Anti Korupsi menyempaikan apa yang diminta oleh Kanwil ATR/BPN Provinsi terkait syarat pemenuhan dokumen sudah dikerjakan bersama warga Batu Ampar. 

"Semoga setelah ini, hak warga yang sudah puluhan tahun diperjuangkan, dapat dikembalikan ke tangan warga Batu Ampar," Ungkapnya.

Lanjutnya, bahkan saat ditanya, apa saja kelengkapan dokumen yang diminta oleh pihak BPN, kalau itu saya menjawab dengan lugas. 

"Yang jelas, seluruh persyaratan yang diminta sudah disiapkan, dan sudah dilegalisir diantaranya sertifikat tahun 1959 yang sudah didaftar ulang tahun 1992, sertifikat tahun 1963, serta SK Asli Mendagri tahun 1982 untuk sertifikasi 55 warga Batu Ampar, namun hanya 4 warga yang sudah menjadi SHM," katanya. 

Nyoman Tirtawan juga berharap perjuangan warga Batu Ampar dalam mendapatkan kembali lahan mereka sampai memakan korban jiwa tidak sia-sia.

Dimana perjuangan salah satu warga Batu Ampar Pan dayuh sampai mengakhiri hidup dengan gantung diri. Itu karena depresi akibat tekanan begitu hebat. 

"Kini perjuangan tersebut sudah bisa dirasakan ada nilai positifnya. Semoga permasalah seperti ininynag terjadi dimasyarakat tidak terulang lagi," tambahnya.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com