Gubernur Koster Hadiri Mendak Awig - Awig Desa Adat Siangan - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

10/4/22

Gubernur Koster Hadiri Mendak Awig - Awig Desa Adat Siangan



Gianyar, dewatanews.com - Gubernur Bali Wayan Koster Menghadiri Upacara Mendak Awig-Awig Desa Adat Siangan Gianyar bertempat di Pura Desa Desa Adat Siangan, Gianyar, Selasa, (Anggara Pon, Klawu) 4 Oktober 2022.

Selain menerima secara resmi Awig - Awig Desa Adat Siangan, Gubernur Bali juga berkesempatan melaksanakan persembahyangan dan penandatanganan prasasti yang disaksikan langsung oleh seluruh krama adat Desa Adat Siangan. 

"Saya sangat mengapresiasi peresmian ini, karena awig - awig yang telah disusun sepenuhnya menggunakan aksara dan bahasa Bali. Agar bisa kita wariskan kepada anak, cucu, generasi penerus kita nantinya. Semoga awig - awig ini, bisa menjadi sesuluh sebagai tuntunan dalam menjalani tata titi kehidupan agar bisa selaras dan harmonis, serta sejahtera," cetus Gubernur Bali. 

Sosok yang sebelumnya menjabat anggota DPRI RI tiga periode ini juga mengapresiasi keberadaan Baga Utsaha Desa Adat milik Desa Adat Siangan, sesuai Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat dan diatur lebih khusus melalui Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Pedoman, Mekanisme, Dan Pendirian Baga Utsaha Padruwen Desa Adat, sebagai pondasi yang memperkuat perekonomian desa adat. 

"Kita yang punya, kitalah yang harus menjalankannya sebagai sumber kekuatan ekonomi desa adat masing - masing. Titiang melalui visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali sangat menginginkan sekali pembangunan Bali betul -betul dibangun dengan kekuatan sumber daya dan kearifan lokal yang kita miliki," ungkap Gubernur sembari menyampaikan harapan seluruh desa adat di Bali memiliki Baga Utsaha/BUPDA yang memiliki kualitas saing. Saat ini baru sekitar 329 desa adat di Bali yang sudah memiliki BUPDA, dari sekitar 1.400 desa adat yang ada. 

"Agar krama desa Adat Siangan benar - benar memanfaatkan fungsi Baga Utsaha pedruwen desa adat atau BUPDAnya. Dibangun dan dibesarkan supaya betul - betul menjadi pasar yang berdaya saing diantara gempuran pasar modern. Selain menjual sarana upakara, jual juga keperluan sehari - hari, keperluan mandi, beras, minyak, agar bisa menggerakan ekonomi kerakyatan setempat. Iraga ne ngelahang, Iraga ne nganggo, iraga ne ngemajuang, iraga ne ngemajuang, ampunang kije - kije biin," pesan Gubernur Bali dihadapan krama Siangan. 

Tak hanya itu, Gubernur yang dikenal visioner ini pun mengapresiasi upaya - upaya yang diselenggarakan prajuru adat melibatkan tokoh - tokoh masyarakar setempat serta krama yang memiliki ketrampilan khusus dalam membangun kemajuan desa adatnya. Salah satunya dalam pembangunan fisik fasilitas umum yang menerapkan sistem punia pinjaman, yakni pinjaman untuk membangun tanpa bunga. 

"Saya bangga sekali dengan bapak Bendesa dan keterlibatan kramanya. Tidak ada uang, pembangunan jalan terus, sambil jalan ngumpulin punia. Dan yang baru pertama kali saya simak ada sistem punia pinjaman, sukarela meminjamkan, tanpa meminta bunga. Ini kreasi baru dalam membangun semangat warga, bentuk gotong royong asli ini, keren desa Siangan. Sistem yang sangat bagus, akan coba saya tiru ini, patut ditularkan kepada desa adat yang lain di Bali," pungkas Gubernur Bali. 

Kehadiran Gubernur asal Desa Sembiran Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Provinsi Bali ini di Desa Adat Siangan tampak turut didampingi Bupati Gianyar Made Mahayastra, anggota Komisi VI DPR RI Nyoman Parta, Penglingsir Puri Siangan A.A Wisnu Murti, Camat Gianyar, Kapolsek Gianyar, Perbekel Siangan, serta tokoh - tokoh masyarakat Siangan lainnya. 

Gubernur Bali bersama rombongan sebelumnya juga berkesempatan meninjau pembangunan Pasar Rakyat Siangan yang dibangun atas kerjasama Kementerian Perdagangan RI bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com