Jembrana, dewatanews.com - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI (Mendes PDTT) Dr (HC) Drs. Abdul Halim Iskandar,M.Pd melaunching Jembrana Satu Data Dari Desa (JSDDD) pada Selasa (20/9) di Gedung Kesenian Pendopo Kesari, Kelurahan Banjar Tengah, Negara, Jembrana.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba dalam sambutannya menyampaikan selamat datang kepada Mendes PDTT beserta rombongan dikabupaten Jembrana. Dikatakan Tamba, Jembrana merupakan kabupaten yang terletak diujung barat pulau Bali dengan memiliki budaya jegog dan mekepung.
"Jembrana lebih dikenal dengan sebutan bumi mekepung.Mekepung itu merupakan sebuah tradisi balapan kerbau kalau diistilahkan dengan kata-kata yaitu selalu berkompetisi," ungkapnya.
Bupati Tamba menjelaskan, potensi kabupaten Jembrana ialah sektor pertanian, perikanan dan perkebunan dimana salah satu produk unggulannya yang sudah diekspor adalah kakao.
"Pengembangan sektor pariwisata Jembrana lebih mengoptimalkan potensi wisata desa melalui pengembangan angkringan desa. Kalau Angkringan itu UMKM dibidang kuliner, dan disetiap kecamatan di Jembrana sudah ada. Ini tujuannya melatih anak muda kita untuk meningkatkan rasa percaya dirinya agar bisa menjadi pelaku usaha dalam menyambut Jembrana emas ditahun 2026," ungkapnya sembari menambahkan bahwa pada tanggal 10 September 2022 sudah dilaksanakan groundbreaking jalan Tol Jagat Kerthi Bali yang nantinya para investasi diharapkan bisa masuk ke kabupaten Jembrana.
Sementara Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Dr (HC) Drs. Abdul Halim Iskandar,M.Pd kepada awak media acara launching mengatakan jika memerlukan data yang valid yang berskala mikro maka adanya di desa. Bukan hanya desa saja yang diterapkan model pendataan seperti ini tapi diterapkan juga di setiap kelurahan sehingga total seluruh kawasan di kabupaten Jembrana sudah terdata dengan bagus dan diintegrasikan juga dengan kebutuhan seluruh OPD.
"Sehingga ini adalah bentuk dari pengembangan yang basisnya tetap pada desa dan kelurahan,kemudian pengelolaan dan analisisnya dilaksanakan pada level kabupaten," tutupnya.
Acara launching ini juga diisi dengan penayangan video JSDDD dan diakhir kegiatan diisi pula dengan pemberian sertifikat penghargaan kepada 32 desa mandiri dikabupaten Jembrana.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com