Gianyar, dewatanews.com - Dua tahun Pandemi Covid 19, pariwisata Bali dan Indonesia umumnya sepi dari aktifitas wisatawan. Namun kini kita patut berbangga, dengan kembalinya festival skala besar yang sangat dinanti-nantikan di Bali. Adalah Festival Vegan Internasional Ubud 2022, yang diadakan selama 3 hari di The Mansion Resort, Ubud, Gianyar, Bali dan dibuka hari ini, Jumat (23/09).
Ubud International Vegan Festival, kali ini menjadi, festival vegan terbesar di Indonesia. Bertema Hati & Jiwa Veganisme yang mencerminkan sifat dari lokasi tuan rumah Bali, dengan berbagai keunikan, keragaman dan aspek spiritual.
Menghadirkan lebih dari 30 pembicara, baik lokal maupun internasional, termasuk pembicara dari Singapura, India, Malaysia, dan banyak lagi. Festival ini akan mendatangkan 3000 peserta lokal dan internasional sampai. selesai.
Hari ini juga sudah mulai menampilkan lebih dari 75 kios penjual yang menjual berbagai barang vegan, mulai dari makanan dan minuman hingga suplemen kesehatan, dan banyak lagi.
Selama festival, pengunjung dapat menikmati berbagai acara, mulai dari talk show dari pembicara tamu, demo memasak langsung, penyembuhan vegan, kompetisi memasak, lokakarya, bazaar seni & kerajinan, yoga, peragaan busana, undian berhadiah, dan pertunjukan musik dansa dan budaya.
Beberapa pembicara tamu yang diumumkan antara lain Dr. Drs. Susianto, M.KM (Presiden Organisasi Vegan Dunia & Masyarakat Vegan Indonesia); Prof. Dr. Seto Mulyadi, M.Si, Psikolog (Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia & World Vegan Organization Indonesia) juga sydah dipastikan kehadirannya.
Ketertarikan di gelarbya festival ini, tak terlepas dari konsep veganisme di Bali secara eksponensial menjadi semakin populer, dengan daerah-daerah seperti Ubud (dan sekarang Canggu) menjadi terkenal karena perpustakaannya yang luas tentang tujuan makan vegan.
Didukung restoran ramah vegan di Bali dimulai kini juga malah semakin dimaninati wisatawan. Setidaknya ada 83 restoran ramah vegan, 14 di antaranya sepenuhnya vegan, 13 vegetarian, dan 56 menawarkan pilihan vegan, sementara Ubud memiliki setidaknya 11 restoran vegan sepenuhnya, 37 restoran vegetarian, dan 81 tempat yang menawarkan pilihan vegan.
Dengan festival ini, mereka bertujuan untuk menangkap esensi dan merayakan Veganisme di Bali, dengan tujuan festival untuk berbagi pengetahuan, memotivasi dan mencerahkan cara hidup alternatif.
Berharap dengan pola makan nabati adalah cara yang bermanfaat untuk mencapai kesehatan yang lebih baik, dengan pola makan yang hanya terdiri dari makanan nabati, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan, tidak mengonsumsi daging, susu, dan telur. (DN - Sty)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com