Candi Pulau Sawah Peninggalan Penting Kerajaan Melayu Dharmasraya: Penggalian Lebih Jauh Masih Dibutuhkan - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

8/28/22

Candi Pulau Sawah Peninggalan Penting Kerajaan Melayu Dharmasraya: Penggalian Lebih Jauh Masih Dibutuhkan


dewatanews.com - Kerajaan Melayu Dharmasraya meninggalkan banyak jejak kebesarannya. Salah satunya berupa candi. Dua kompleks candi paling terkenal di Dharmasraya adalah Candi Pulau Sawah dan Pulau Roco. 

Dua kompleks candi dikaitkan dengan seorang bangsawan Majapahit keturunan Dharmasraya yang bernama Adityawarman, sepupu dari Raja Majapahit kedua yakni Sri Jayanegara. 
 
Candi Pulau Sawah diperkirakan dibangun oleh kakek atau ayah dari Adityawarman, penguasa dari kerajaan Melayu yang merupakan anak dari Dara Jingga. 

"Bangunan-bangunan candi ini mungkin didirikan oleh kakeknya atau bapaknya dari Adityawarman," ujar Dr. Wahyu Rizkyd Andhifani, Dosen Arkeolog Universitas Jambi

Ia menjelaskan, selain digunakan untuk kegiatan keagamaan, kompleks Candi Pulau Sawah ini juga digunakan sebagai tempat tinggal masyarakat kerajaan melayu.

Menurut catatan para arkeolog, masih sangat banyak candi yang terdapat di sekitar kompleks Pulau Sawah. Akan tetapi karena terjadinya keterbatasan dana dan juga para tenaga ahli, maka candi tersebut masih tersimpan di dalam tanah.

Untuk bisa mengunjungi Candi Pulau Sawah ini, maka pengunjung harus melewati perjalanan dan masuk ke persimpangan di daerah Sikabau kemudian menuju ke Nagari Siguntur. Kemudian anda bisa menelusuri jalan dan terus lurus sampai anda menemukan daerah yang bernama Pulau Tongah.

Para pengunjung harus bisa memanfaatkan perahu yang terdapat di daerah sana untuk bisa melanjutkan perjalanan dan tentunya hal ini akan membuat perjalanan menjadi menarik karena para pengunjung juga bisa menikmati pesona pemandangan alam yang terdapat di sepanjang aliran Sungai Batanghari sampai akhirnya sampai ke lokasi Candi pulau Sawah ini.

Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengungkapkan bahwa proses pemeliharaan terhadap kompleks candi di Dharmasraya terus berjalan. Termasuk pembangunan museum di kompleks candi pulau sawah.

"Kita nunggu proses pemugaran museum dari menteri PU dirjen Cipta Karya. Karena masih terkendala pandemi tapi insyaallah tahun 2023 nanti,” katanya.

Menurut Sutan, Festival Pamalayu Kenduri Swarnabhumi di Dharmasraya punya misi penting untuk meluruskan sejarah yang menurutnya merupakan misi ketiga dari pancasila yakni Persatuan Indonesia. 

“Ketika memasuki dunia global dan era digital, maka budaya peradaban adat kita tidak boleh hilang. Maka dari itu, semangat Pamalayu menjadi kekuatan untuk destinasi wisata baru di Jambi dan Sumbar,” tutupnya.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com