Gubernur Koster Sebut Pandemi Covid-19 Ajarkan Kita Untuk Melakukan Perubahan Dalam Dunia Pendidikan - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

7/1/22

Gubernur Koster Sebut Pandemi Covid-19 Ajarkan Kita Untuk Melakukan Perubahan Dalam Dunia Pendidikan


Badung, dewatanews.com - Gubernur Bali Wayan Koster memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi acara Rembuk Nasional dan Rapat Pengurus Pusat Pleno (RPPP) ke-1 Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia  (APTISI) di Nusa Dua Hall, Bali Nusa Dua Convention Centrer (BNDCC), Badung pada Jumat (Sukra Pon, Medangsia) tanggal 1 Juli 2022.

Kegiatan Rembuk Nasional APTISI yang mengusung tema "Menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045: Digitalisasi Berbasis Blockchain, Tantangan Masa Depan dan Reformasi Pendidikan Tinggi" ini akan berlangsung selama 3 hari mulai dari tanggal 1 Juli hingga 3 Juli 2022.

Gubernur Koster dalam sambutannya menyampaikan, perekonomian Bali 2 (dua) tahun terakhir ini mengalami kontraksi yang sangat dalam mencapai -9.3% akibat terjadinya pandemi Covid-19. Hal ini karena Bali selama ini sangat bergantung pada sektor pariwisata.

"Akibat pandemi, pariwisata Bali mengalami stuck atau berhenti total. 54 persen perekonomian Bali di topang oleh pariwisata," ungkapnya.

Namun perlahan, kini perekonomian Bali sudah mulai membaik. Hal ini tidak terlepas dari semakin melandainya kasus Covid-19 di Pulau Dewata. Gubernur asal Desa Sembiran, Tejakula, Buleleng ini juga mengungkapkan bahwa melandainya kasus Covid-19 di Bali karena vaksinasi kepada masyarakat cukup tinggi.

"Dengan semakin melandainya kasus Covid-19 di Bali, mebuat kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Terlebih pasca tidak diberlakukannya lagi karantina bagi wisatawan serta penerapan visa on Arrival bagi wisatawan mancanegara," jelasnya.

Gubernur Koster jug mengucapkan terimakasih kepada APTSI yang telah memilih Bali sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan RPPP ke-1 APTISI. Dengan kehadiran para peserta dari seluruh Indonesia ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Bali.

Dalam kesempatan ini, Gubernur yang juga ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini mengenang bagaimana keterlibatannya dalam dunia pendidikan saat masih menjadi Anggota DPR RI di Komisi X. Dikatakan KmGubernur Koster, bersama APTISI Pusat, Ia sering berdiskusi untuk isu-isu pendidikan yang harus dibenahi secara terus menerus. 

"Dalam kaitan ini, Saya banyak berdialog untuk memajukan pendidikan di Indonesia agar semakin meningkat kualitas pelayanan dan mutu pendidikannya termasuk tata kelolanya. Kalau Kita lihat sekarang, dari sisi regulasinya sudah cukup baik. Tinggal melaksanakannya dengan konsisten," terangnya.

Perkembangan pendidikan, dahulu, saat ini dan kedepan mengalami ekosistem yang berbeda. Terdapat permasalahan, tatantangan dan dinamika yang berbeda yang harus mendapat perhatian dari segenap komponen masyarakat yang memiliki pemikiran dan komitmen terhadap pendidikan.

"Tidak hanya cukup dikerjakan oleh Pemerintah saja, tapi juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat. APTISI sebagai organisasi yang cukup besar, saya kira pemerintah dalam pembahasan kebijakan pendidikan sudah sewajarnya banyak melibatkan APTISI untuk melahirkan suatu kebijakan yang berkualitas dan akomodatif dalam perkembangan jaman yang Kita hadapi, seperti kembangan teknologi digital, " tegasnya.

Pandemi Covid-19 yang telah melanda selama 2 tahun, mengharuskan sistem belajar dilakukan secara daring dan berbagai metode pendidikan mengalami perubahan, kedepan hal itu dijadikan tatanan baru di dalam penyelenggaraan pendidikan yang perlu di lembagakan dalam satu kebijakan bahkan regulasi agar pendidikan di Indonesia menjadi semakin efektif, efisien, tata kelola yang semakin baik dan berkualitas serta memiliki daya saing agar mampu menghadapi perkembangan global di masa yang akan datang.

"Pandemi Covid-19 menurut Saya memberikan pelajaran yang sangat baik untuk merubah paradigma selama ini yang Kita laksanakan sudah harus mengalami perubahan dalam tata penyelenggaraan kenegaraan termasuk pendidikan di masa yang akan datang. Ini perlu menjadi perhatian Kita semua," tambahnya.

Perkembangan ekosistem baru akibat faktor eksternal, perubahan dunia global yang semakin masif saat ini, dunia sekarang menyatu seperti tanpa jarak akibat perkembangan teknologi digital sehingga hal ini menjadi perhatian Kita semua dalam merancang dunia pendidikan kedepan agar bisa bersaing dengan kualitas yang semakin meningkat.

"Ini harus menjadi perhatian serius Kita semua, Kita tidak bisa lagi mengandalkan cara-cara lama, sudah harus dengan suatu terobosan, suatu inovasi agar Kita bisa mengikuti perkembangan jaman secara berimbang dan akomodatif sehingga dengan demikian pendidikan Kita di Indonesia bergerak secara dinamis. Inilah yang menurut Saya menjadi perhatian Kita semua agar tidak terpaku pada sistem yang lama, yang terlalu konservatif. Menurut saya, Kementerian harus cepat menangkap perubahan yang harus dilakukan. Untuk itu, Saya kira APTISI dengan organisasi yang besar dan sumber daya manusianya yang berkualitas harus mendorong percepatan didunia pendidikan," imbuhnya sembari mengucapkan selamat atas pelaksanaan Rapat Pengurus Pusat Pleno (RPPP) ke-1 APTISI, semoga berjalan dengan lancar dan sukses.

Sementara itu, Ketua APTISI Wilayah VIII Bali I Made Sukamerta dalam laporannya menyampaikan selamat datang kepada para peserta RPPP ke-1 APTISI di Pulau Bali yang dikenal sebagai The Island of Paradise, The Island of Good serta sebutan lainnya yang selama ini melekat untuk Bali. Ia berharap para peserta dapat menikmati keindahan alam, budaya selama berada di Bali.

Sukamerta menyampaikan bahwa peserta yang hadir dalam acara pembukaan RPP ke-1 APTISI sebanyak 1500 dan pada acara besok (Sabtu, 2 Juli 2022, red) diharapkan sebanyak 2500 akan mengikuti acara ini.

"Saya meminta kepada para peserta setelah acara selesai untuk tidak langsung pulang ke daerah masing-masing, namun dapat menyempatkan waktu untuk mengunjungi destinasi wisata di Bali terlebih saat ini sedang berlangsung Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV Tahun 2022 di Taman Budaya, Art Center, Denpasar," ujarnya.

Dikatakannya, acara ini untuk memfasilitasi PTS di Indonesia terkait pembayaran yang mahal dan dijadikan ajang bisnis. Selain itu akan di membahas uji kompetensi pendidikan kesehatan yang tidak sesuai UU Dikti serta lamanya perizinan prodi dan penggabungan PTS. Keempat, masalah pajak PTS/yayasan, PBB yang masih dipungut biaya oleh pemda, dan PPh yang dijadikan objek meningkatkan pendapat negara. 

"Kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak atas kontribusi dalam mendukung acara ini," ucapnya.

Ketua APTISI Pusat Budi Djatmiko dalam sambutannya mengatakan bahwa acara hari ini merupakan pertemuan paling besar yang selama ini telah laksanakan oleh APTSI.

Ia menyampaikan tanggal 2 Juli 2022 akan di deklarasikan menjadi Hari Kebangkitan Pendidikan Swasta. Sehingga setiap tanggal 2 Juli mengenang bahwa swasta memiliki kemampuan untuk membantu negara dalam memajukan pendidikan bangsa.

"Terimakasih kepada semua pihak yang selama ini telah memikirkan bangsa ini khususnya pada sektor pendidikan," terangnya.

Ia berharap agar pertemuan ini dapat menyelesaikan semua permasalahan PTS secara tuntas, diharapkan para undangan maupun peserta membawa usulan tertulis yang akan kami kompilasi dan akan disampaikan kepada Presiden RI dan Kemendikbudristek.

Budi Djatmiko juga menyampaikan bahwa APTISI menghibahkan "Edufecta" sebuah Aplikasi Sistem Pembelajaran Daring Kampus Swasta di Indonesia kepada seluruh perguruan tinggi swasta di Indonesia untuk dapat digunakan dengan sebaik-baiknya.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com