Ambil Tema Adi Citta Danu Kerthi, Gubernur Koster Buka Bulan Bung Karno IV Tahun 2022 - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

6/1/22

Ambil Tema Adi Citta Danu Kerthi, Gubernur Koster Buka Bulan Bung Karno IV Tahun 2022


Denpasar, dewatanews.com - Gubernur Bali Wayan Koster yang didampingi oleh Ny. Putri Koster, secar resmi membuka Peringatan Bulan Bung Karno Provinsi Bali IV tahun 2022, bertempat di Gedung Ksirarnawa-Taman Budaya, Art Center , Denpasar pada Rabu (1/6). 

Pada kesempatan tersebut Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya menyampaikan bahwa Bung Karno merupakan anugerah bagi Bangsa Indonesia. Proklamator yang yang menggali prinsip ideologi nasional Bangsa Indonesia merdeka.

Tujuh puluh tujuh tahun yang lalu, Bung Karno menyampaikan pidato pada sidang umum Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), di tengah diskusi yang belum menemu titik terang tentang rumusan dasar negara Indonesia merdeka.

Tanpa menggunakan teks, Bung Karno menguraikan lima poin sebagai landasan filosofis dasar dan cara pandang untuk Indonesia merdeka. Kelima hal dimaksud menjadi landasan idiil, yang diberi nama Pancasila. Pandangan dan usulan Bung Karno diterima secara aklamasi. Momentum bersejarah 1 Juni 1945 itulah, yang diperingati sebagai hari lahir Pancasila. Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, 18 Agustus 1945, Pancasila ditetapkan sebagai Dasar Negara Republik Indonesia. Ideologi yang mempersatukan 300 suku bangsa, dengan 700 bahasa, dan 17.000-an pulau. Ideologi yang memayungi keberagaman Indonesia, sekaligus fondasi tercapainya cita-cita Indonesia Raya

Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni, oleh Pemerintah Provinsi Bali, sejak 2019, hingga kini telah menginjak pelaksanaan ke-4, dirangkai dalam keutuhan Perayaan Bulan Bung Karno Provinsi Bali, yang diatur melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 19 Tahun 2019 tentang Bulan Bung Karno di Provinsi Bali. Provinsi Bali merupakan satu-satunya Provinsi di Indonesia yang menyelenggarakan Bulan Bung Karno. Seperti kita ketahui bersama, bulan Juni, merupakan bulan dengan hari-hari penting dan sakral yang tertaut dengan keberadaan Bapak Bangsa Bung Karno.

“Saya pikir setelah tahun 2019 Pemprov Bali mengeluarkan Pergub yang diikuti oleh Perwali dan Peraturan Bupati, akan diikuti oleh daerah lain yang ada di Indonesia, ternyata sampai sekarang belum ada daerah yang mengikuti, mantap Provinsi Bali yang sangat ideologis sekali”, ujar Gubernur Koster yang dalam acara yang juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati. 

Lebih lanjut, Gubernur Koster mengatakan bahwa Tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila; 6 Juni Hari Lahir Bung Karno; dan 21 Juni hari Wafat Proklamator Bung Karno. Untuk mengenang, menghormati, memaknai, dan memuliakan hari-hari penting tersebut, kita menyelenggarakan Bulan Bung Karno pada setiap bulan Juni, secara serentak dari provinsi, kota/kabupaten, desa/kelurahan, dan satuan pendidikan seluruh Bali. 

Selain sebagai wujud penghormatan dan bhakti kepada Bung Karno, Bapak Pendiri Bangsa yang telah merumuskan dasar negara kita, penyelenggaraan Bulan Bung Karno di Provinsi Bali, juga memiliki tujuan mulia, yaitu: Pertama, mengarusutamakan Pancasila dalam kehidupan masyarakat Bali dalam berbangsa dan bernegara. Kedua, meningkatkan pemahaman masyarakat Bali tentang sejarah, filosofi dan nilai-nilai Pancasila. Ketiga, memperkokoh semangat kebangsaan dan inklusi sosial di tengah kontestasi nilai (ideologi) dan kepentingan yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas. Keempat, membangkitkan dan memelihara memori kolektif masyarakat Bali tentang ketokohan dan keteladanan Ir. Soekarno sebagai penggali Pancasila dan Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia. Kelima, memperkuat institusionalisasi nilai-nilai Pancasila, dan spirit perjuangan Bung Karno sesuai dengan kearifan lokal Bali.

Tema Bulan Bung Karno Provinsi Bali tahun 2022 ini yakni, Adi Citta Danu Kerthi: Menstanakan Air dalam Diri (Refleksi Kepemimpinan Bung Karno), sejalan dengan Visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Yang artinya, menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan Krama Bali yang sejahtera dan bahagia sakala-niskala, menuju kehidupan Krama dan Gumi Bali sesuai dengan prinsip Tri Sakti Bung Karno; Berdaulat secara Politik, Berdikasi secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan, melalui Pembangunan Secara Terpola, Menyeluruh, Terencana, Terarah, dan Terintegrasi dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasar Nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945.      

Tema: Adi Citta Danu Kerthi: Menstanakan Air dalam Diri (Refleksi Kepemimpinan Bung Karno), ini dapat menjadi wahana bagi penyebarluasan dan internalisasi Pancasila serta ajaran-ajaran Bung Karno secara nyata dalam upaya pelindungan dan pelestarian alam semesta. Tema ini juga mengajak seluruh pemimpin, tokoh masyarakat, dan krama Bali untuk meneladani karakter kepemimpinan Bung Karno, yang mengayomi dan menyejukkan; kepemimpinan yang mengutamakan nilai-nilai kebersamaan, kegotongroyongan, dan berorientasi pada kemajuan bersama. Hidup yang Mengidupi, Urip yang Menguripi, Pulih Bersama, Tumbuh Bersama, Hidup Bersama, Berkembang Bersama, Kuat Bersama, dan Manfaat Bersama.

Kepemimpinan yang sejuk, juga berorientasi pada semangat konservasi atas seluruh sumber mata air, danau, dan juga sungai. Implementasi Tata-Titi Kehidupan Masyarakat Bali yang berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Danu Kerthi secara niskala-sakala. Lelaku yang menempatkan danau, mata air, dan juga sungai sebagai Ibu dan penyembuh peradaban.

Semangat Urip yang Menguripi yang berlandaskan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi   menjadi itikad, tekad dan ikrar ideologis bersama. Tidak boleh gentar, lemah, dan putus asa, betapapun tantangan dan godaan hadir untuk membelokkan cita-cita ini, Kita harus tetap tegak demi kelangsungan harmoni alam, manusia, dan kebudayaan Bali.

Penghormatan paling utama kepada Bung Karno adalah dengan meneladani dan melaksanakan ide, pemikiran, gagasan, dan cita-citanya untuk Indonesia Raya.

“Saya berharap seluruh lapisan masyarakat Bali, terutama generasi muda mari dengan suka cita memikul tanggungjawab ideologis ini”, pungkasnya seraya menandatangani kata-kata mutiara sebagai pertanda dibukanya acara Peringatan Bulan Bung Karno 2022.

Acara peringatan Bulan Bung Karno akan dilaksnaakan sampai tanggal 30 Juni dengan berbagai rangkaian kegiatan, seperti seminar secara daring, lomba design, pergaan busana adat kerja dan lomba video pengelolaan sampah berbasis sumber, dengan total hadiah 67.500.000 .

Acara tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provisni Bali Dewa Made Indra, Ketua DPRD Provisi Bali Adi Wiryatama, serta Forkompinda Provinsi Bali.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com