Hadiri Halal Bi Halal MUI Bali, Gubernur Koster Ajak Jaga Kerukunan Antar Umat Beragama - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

5/29/22

Hadiri Halal Bi Halal MUI Bali, Gubernur Koster Ajak Jaga Kerukunan Antar Umat Beragama

Denpasar, dewatanews.com - Gubernur Bali Wayan Koster mengajak masyarakat dari semua agama, suku dan golongan yang tinggal di Pulau Dewata untuk ikut bersama-sama membangun Bali dengan mendukung segala program yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Bali melalui visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali". Tak hanya itu, Gubernur Koster juga mengajak semua umat menjaga kerukunan antar umat beragama serta ikut menjaga kondusifitas Bali.

Hal itu disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster saat menghadiri acara Halal Bi Halal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali 1443 Hijriah dengan tema "Momentum Penguatan Silaturahmi dan Ukhuwah Umat Islam Bali", di Musholla Baitul Mu'Miin BKDI Bali, Denpasar pada Minggu (Redite Kliwon, Sungsang), 29 Mei 2022.

Gubernur asal Desa Sembiran, Tejakula, Buleleng ini juga mengatakan bahwa selama ini hubungan antar umat beragama di Bali berjalan dengan baik dan rukun. Bahkan pada satu momen tertentu, umat Hindu maupun Muslim di Bali melaksanakan tradisi "Ngejot" (memberi-red). Tradisi Ngejot menjadi wujud toleransi serta kerukunan antarumat beragama di Pulau Bali, yang menunjukkan bahwa perbedaan bukan halangan untuk bersatu dan hidup berdampingan dengan damai.

"Di Bali ada yang dinamakan Ngejot. Kalau di hari raya tertentu, Kita membawa paket makanan atau yang lainnya untuk saudara umat lain. Tak hanya itu, kalau ada kedukaan (kematian-red) Kita saling membaur di Bali, tidak memandang agamanya apa," ungkap Gubernur Koster.

Hal ini sejalan dengan apa yang diwarisi oleh pendiri bangsa, bapak proklamator Bung Karno yang mengedepankan nilai-nilai kebangsaan. Yang harus di teladani bersama diantaranya Pancasila,  NKRI dan Bhineka Tunggal Ikanya. Ini yang harus dijadikan landasan dalam menjalani kehidupan di Indonesia terlebih di Bali.

"Kita harus menjaga persatuan dan kesatuan, kebersamaan, menjaga NKRI, menjaga Kebhinekaan. Saya mengajak semua umat untuk menjaga kerukunan antar umat beragama agar Bali tetap kondusif. Karena jarum jatuhpun, internasional akan mendengarnya, jadi Kita harus bisa menjaga semua yang telah berjalan dengan baik selama ini," terangnya.

Tak hanya itu, Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini mengajak masyarakat untuk ikut menyukseskan program pembangunan Pemerintah Provinsi Bali dengan  visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru yang Mengandung makna Menjaga Kesucian dan Keharmonisan Alam Bali Beserta Isinya, Untuk Mewujudkan Kehidupan Krama Bali Yang Sejahtera dan Bahagia, Sakala-Niskala Menuju Kehidupan Krama dan Gumi Bali Sesuai Dengan Prinsip Trisakti Bung Karno: Berdaulat secara Politik, Berdikari Secara Ekonomi, dan Berkepribadian  alam Kebudayaan Melalui Pembangunan Secara Terpola, Menyeluruh, Terencana, Terarah, dan  erintegrasi Dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila 1 Juni 1945.

Pada kesempatan ini, Gubernur Koster juga menyampaikan perkembangan kasus Covid-19 di Bali. Ia mengungkapkan jika saat ini kasus Covid-19 di Provinsi Bali telah melandai dimana. Keberhasilan ini pun dikatakan Gubernur Koster mendapat apresiasi dari pemerintah pusat yang langsung disampaikan Presiden RI Ir. Joko Widodo.

"Astungkara penanganan pandemi Covid-19 di Provinsi Bali menjadi yang terbaik di Indonesia. Sekarang kasusnya sudah landai dan stabil di angka 10 hingga 20 orang per hari kasus positifnya. Pasien sembuh secara kumulatif mencapai 97 persen. Yang meninggal dalam kurun waktu 2 bulan ini nihil. Astungkara tidak ada yang meninggak lagi," ungkapnya.

Selain itu, vaksinasi di Bali juga tertinggi di Indonesia. Dimana vaksin dosis pertama mencapai 106%, vaksin dosis Kedua mencapai 97% dan vaksin dosis Ketiga atau vaksin Booster telah mencapai lebih dari 70% dan tertinggi di Indonesia. 

"Astungkara dengan capaian tersebut, untuk wisatawan yang datang ke Bali tanpa karantina sejak 7 Maret 2022 dan diberlakukannya Visa on Arrival sebanyak 64 negara. Jadi wisatawan mancanegara yang datang ke Bali mencapai 4000 lebih per hari. 17 penerbangan langsung dari sejumlah negara ke bali. Wisatawan Domestik lewat Bandara I Gusti Ngurah Rai berkisar 10 ribu hingga 14 ribu perhari. Bahkan saat libur Lebaran kemarin mencapai 18.000," terangnya.

Ditambahkan mantan anggota DPR-RI 3 periode ini, Bali akan memasuki tatanan kehidupan Era Baru pasca pandemi Covid-19. Sejumlah kebijakan baru akan dilakukan di Bali diantaranya Transformasi Ekonomi. Nantinya ekonomi Bali tidak hanya bergantung pada sektor Pariwisata saja.

"Pariwisata tetap ada, pariwisata tidak akan hilang, tetap dibangun. Tetapi pariwisata yang berbasis budaya, berkualitas dan bermartabat. Jadi Kita ingin tidak ada lagi wisatawan yang datang ke Bali ugal-ugalan, di jalan raya tidak menggunakan helm, melanggar aturan, bahkan terakhir kasus bule telanjang di pohon yang di sucikan. Langsung Saya tindak tegas, Saya panggil dia dan Saya perintahkan agar langsung di Deportasi saja. Kita butuh wisatawan, tapi jangan sampai mengorbankan budaya Kita," imbuhnya.

Hal tersebut dilakukan demi menjaga martabat dan harga diri Bangsa, menempatkan Bangsa secara terhormat. Itulah yang akan dibangun kedepan di bali, supaya Bali tetap menjadi pulau yang  kuat budayanya, karena ini merupakan satu-satunya sumber kehidupan di Bali.

"Bali tidak memiliki emas, tidak punya minyak, tidak punya kelapa sawit tidak punya gas apalagi batubara. Yang Kita miliki hanya budaya, jika budaya ini mati maka tidak akan lagi ada yang datang ke Bali. Maka Saya melakukan proteksi terhadap budaya Bali, jangan sampai ada budaya luar yang masuk ke Bali dan menghancurkan budaya Bali. Saya tidak akan mentolelir sedikitpun jika ada yang berani merusak budaya Bali," tutupnya.

Hadir pada acara ini Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amirsyah Tambunan, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali Mahrusun Hadiono, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Bali, Dewa Putu Mantera, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali Nusra, Giri Tribroto, Ketua Yayasan Baitul Mukminiin BKDI Bali, Mardi Soemitra.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com