Gubernur Koster Paparkan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali Dihadapan Tim MCC Amrika Serikat - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

4/4/22

Gubernur Koster Paparkan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali Dihadapan Tim MCC Amrika Serikat

Denpasar, dewatanews.com - Pembangunan Daerah Bali diselenggarakan dengan Visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Yang mengandung makna Menjaga Kesucian dan Keharmonisan Alam Bali Beserta Isinya, Untuk Mewujudkan Kehidupan Krama Bali Yang Sejahtera dan Bahagia, Sakala-Niskala Menuju Kehidupan Krama dan Gumi Bali Sesuai Dengan Prinsip Trisakti Bung Karno: Berdaulat secara Politik, Berdikari Secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan Melalui Pembangunan Secara Terpola, Menyeluruh, Terencana, Terarah, dan Terintegrasi  Dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila 1 Juni 1945.”   

Visi tersebut bertujuan untuk menuju BALI ERA BARU, yaitu Suatu Era yang ditandai dengan tatanan kehidupan baru; Bali yang Kawista, Bali kang tata-titi tentram kerta raharja, gemah ripah lohjinawi, yakni tatanan kehidupan holistik yang meliputi 3 (tiga) dimensi utama, yaitu Dimensi pertama, bisa menjaga keseimbangan Alam, Krama, dan Kebudayaan Bali, Genuine Bali. Dimensi kedua, bisa memenuhi kebutuhan, harapan, dan aspirasi Krama Bali dalam berbagai aspek kehidupan; dan Dimensi ketiga, merupakan manajemen resiko  atau risk management, yakni memiliki kesiapan yang cukup dalam mengantisipasi munculnya permasalahan dan tantangan baru dalam tataran lokal, nasional, dan global yang akan berdampak secara positif maupun negatif terhadap kondisi di masa yang akan datang.

Hal itu disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster dalam paparannya saat menerima Tim Due Dilligence Program Compact-2 Millenium Challenge Corporation (MCC) di Gedung Gajah, Jaya Sabha pada Senin (4/4) pagi.

"Visi tersebut merupakan inspirasi dari Leluhur/Tetua Bali yang memberikan wejangan cara hidup Krama Bali menyatu dengan Alam yaitu perlunya menjaga kelestarian lingkungan hidup untuk menjaga kelangsungan kehidupan. Manusia adalah Alam itu sendiri, Manusia harus sejalan/seirama dengan alam, Hidup yang menghidupi, urip yang menguripi. Hidup harus menghormati Alam, Alam ibarat orangtua, oleh karena itu hidup harus mengasihi Alam," jelas Gubernur asal Desa Sembiran, Tejakula, Buleleng ini.

Lebih lanjut, tata cara kehidupan yang mengait dan menyatu dalam alam secara sakala dan niskala bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi yaitu enam sumber kesejahteraan/kebahagiaan kehidupan yang terdiri dari Atma Kerthi (Penyucian dan Pemuliaan  Jiwa), Segara Kerthi (Penyucian dan Pemuliaan Pantai dan Laut), Danu Kerthi
(Penyucian dan Pemuliaan Sumber Air), Wana Kerthi (Penyucian dan Pemuliaan Tumbuh-tumbuhan), Jana Kerthi (Penyucian dan Pemuliaan Manusia) serta Jagat Kerthi (Penyucian dan Pemuliaan Alam Semesta).

Dalam menjaga alam Bali, Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali diwujudkan melalui  22 Misi yang menjadi arah kebijakan pembangunan daerah Bali sebagai pelaksanaan Pola Pembangunan Semesta Berencana. Misi yang khusus berkaitan dengan arah kebijakan dalam menjaga Alam beserta Isinya, yaitu (1) Memajukan kebudayaan Bali melalui peningkatan pelindungan, pembinaan, pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai adat, agama, tradisi, seni, dan budaya Krama Bali. (2) Mengembangkan tatanan kehidupan Krama Bali secara sakala-niskala berdasarkan nilai-nilai filsafat Sad Kerthi yaitu Atma Kerthi, Segara Kerthi, Danu Kerthi, Wana Kerthi, Jana Kerthi, dan Jagat Kerthi. (3) Memperkuat kedudukan, tugas dan fungsi Desa Adat dalam menyelenggarakan kehidupan Krama Bali yang meliputi Parahyangan, Pawongan, dan Palemahan. (4) Membangun dan mengembangkan pusat-pusat perekonomian baru sesuai dengan potensi Kabupaten/Kota di Bali dengan memberdayakan sumber daya lokal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi  dalam arti luas. (5) Membangun dan mengembangkan industri kecil dan menengah berbasis budaya branding Bali untuk memperkuat perekonomian Krama Bali. (6) Mengembangkan destinasi dan produk pariwisata baru berbasis budaya dan berpihak kepada rakyat yang terintegrasi antar Kabupaten/Kota se-Bali. (7) Mengembangkan tatanan kehidupan Krama Bali, menata wilayah, dan lingkungan yang hijau, indah, dan bersih.

"Arah kebijakan dan regulasi Bali mandiri energi dengan energi bersih yakni menetapkan Arah Kebijakan Energi Bersih melalui Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 9 Tahun 2020 tentang Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Bali Tahun 2020-2050. Kemudian menerapkan Kebijakan Energi Bersih dari Hulu sampai Hilir melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih serta menerapkan Kebijakan Kendaraan Bermotor Listrik melalui  Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai," terangnya.

Sementara terkait arah kebijakan dan regulasi lingkungan alam yang bersih yakni menetapkan Arah Kebijakan Pengelolaan Sampah melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 95 Tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi Daerah Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Selanjutnya menerapkan Kebijakan Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Kemudian menerapkan Kebijakan Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019  tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber serta menerapkan Kebijakan Pelindungan Alam melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 24 Tahun 2020 tentang Pelindungan Danau, Mata Air, Sungai, dan Laut.

Dengan implementasi Visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru yang telah dituangkan menjadi arah kebijakan dan regulasi pembagunan daerah Bali, target yang ingin dicapai dalam menjaga Alam Bali berserta isinya diantaranya: (1) Alam Bali yang Harmoni yaitu memiliki keseimbangan ekosistem yang baik; lingkungan yang hijau; indah dan bersih; dan mengembalikan hilangnya serta terpeliharanya kembali keanekaragaman hayati. Upaya ini disertai dengan pencapaian Bali bebas sampah termasuk sampah plastik; dengan slogan “Desaku Bersih Tanpa Mengotori Desa Lain”, “Desaku Lestari Tanpa Sampah Plastik”, dan “Airku Bersih Hidupku Sehat”. (2) Bali menyaitujadi Pulau Organik yaitu menerapkan sistem pertanian organik untuk menghasilkan pangan yang sehat dan berkualitas, serta mampu menjaga ekosistem kehidupan dan sumber keragaman hayati. (3) Bali menjadi Pulau Mandiri Energi dengan Energi Bersih yaitu dapat memenuhi kebutuhan energi secara mandiri dengan energi yang ramah lingkungan. (4) Krama Bali yang memiliki Karakter dan Jati Diri yang berkualitas dalam tatanan kehidupan untuk menjaga alam Bali yang harmoni. (5) Adat-Istiadat, Tradisi, Seni-Budaya dan Kearifan Lokal Bali semakin kuat sebagai tatanan kehidupan masyarakat dalam menghadapi arus deras perkembangan zaman dalam skala lokal, nasional dan global sebagai pendukung alam Bali yang harmoni. (6) Bali memiliki tatanan kehidupan masyarakat yang tertib, disiplin, nyaman, dan aman berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi. (7) Bali Berkepribadian dalam Kebudayaan yaitu Kebudayaan Bali yang kokoh dan lentur sebagai sumber nilai-nilai kehidupan, yang melahirkan karya-karya seni kreatif dan inovatif, dan menjadi basis pembangunan perekonomian masyarakat, ekonomi kreatif dan digital. (8) Bali Bedikari dalam Bidang Ekonomi dengan EKONOMI KERTHI BALI, yaitu perekonomian yang harmonis terhadap alam, hijau/ramah lingkungan, menjaga kearifan lokal, berbasis sumber daya lokal, berkualitas, bernilai tambah, berdaya saing, tangguh, dan berkelanjutan. (9) Bali berdaulat dibidang pangan yaitu dapat memenuhi kebutuhan pangan yang berkecukupan, sehat dan berkualitas. (10) Bali memiliki Sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis budaya branding Bali. (11) Pariwisata Bali yang Bermartabat yaitu memiliki destinasi pariwisata, produk pariwisata, dan ekosistem pariwisata yang berbasis budaya, berpihak pada sumber daya lokal, berkualitas, dan berdaya saing. (12) Bali Cinta Produk Lokal, yaitu Krama Bali yang mencintai produk lokal, mengembangkan produk lokal, dan bangga memakai produk lokal sebagai wujud harmoni kehidupan perekonomian untuk kesejahteraan dan kebahagiaan bersama.

Sementara Martha L. Bowen dari Millennium Challenge Corporation dalam laporannya menyampaikan bahwa Millennium Challenge Corporation (MCC) adalah lembaga bantuan luar negeri Amerika Serikat (AS) untuk membantu perjuangan melawan kemiskinan global. Sejak didirikan oleh Kongres AS pada Januari 2004, MCC telah mengubah pemberian bantuan luar negeri AS dengan memberikan fokus pada kebijakan yang baik, kepemilikan oleh negara penerima bantuan, dan hasil terbaik. 

MCC membangun kemitraan dengan negara-negara yang berkomitmen pada tata pemerintahan yang baik, kebebasan ekonomi, dan investasi pada masyarakatnya. MCC memberikan hibah skala besar kepada negara-negara yang berkinerja baik ini untuk mendanai berbagai program pengentasan kemiskinan yang diprakarsai oleh negara-negara tersebut melalui pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Hibah MCC dirancang untuk melengkapi program pembangunan AS dan internasional lainnya, serta menciptakan iklim pendukung bagi investasi sektor swasta. Terdapat dua jenis hibah MCC: Program Compact dan Program Threshold. 

Program Compact adalah program kerja sama antara MCC dengan suatu negara untuk mendanai proyek-proyek spesifik selama 5 tahun yang ditargetkan untuk mengurangi kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Program Threshold adalah hibah skala kecil yang diberikan kepada negara-negara yang belum memenuhi syarat untuk pendanaan Compact tetapi berkomitmen kuat untuk meningkatkan kinerja dan kebijakan pembangunan. 

Proyek percontohan MCC akan mendukung kebijakan prioritas Bali dalam Program Transportasi Hijau. (1) Konversi Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB). (2) Integrated Traffic/Transportation Management Center (ITMC). (3) Logistic Hub. Model perencanaan, penyiapan, dan pelaksanaan serta pembiayaan proyek infrastruktur yang inovatif. Solusi kemacetan, polusi kendaraan berbasis-fosil dari kegiatan pariwisata melalui kendaraan listrik. Mendukung program diversifikasi kegiatan ekonomi berbasis komoditas (alam, barang kerajinan). Pengaturan lalulintas dan pengelolaan transportasi publik dan logistik yang ramah lingkungan, serta efektif-efisien melalui ITMC.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com