Satgas Covid-19 Bali Gelar Rakor Antisipasi Varian Omicron - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

1/22/22

Satgas Covid-19 Bali Gelar Rakor Antisipasi Varian Omicron

Denpasar, dewatanews.com - Hingga saat ini, Pemprov Bali memang belum mengeluarkan statemen resmi masuknya Covid-19 varian omicron karena belum turunnya  hasil pemeriksaan sample yang dikirim ke Kementerian Kesehatan RI. Kendati demikian, Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali tetap mengambil langkah antisipasi untuk mencegah transmisi lokal varian omicron. Salah satu langkah yang ditempuh Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali adalah menggelar rapat koordinasi membahas strategi antisipasi varian omicron. 


Rakor dilaksanakan secara online melalui aplikasi zoom meeting, Sabtu (22/1) petang dan dipimpin Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali I Made Rentin.


Dalam arahan singkatnya saat membuka pelaksanaan Rakor, Made Rentin menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk menindaklanjuti arahan Gubernur Bali. Menurutnya, langkah antisipasi perlu disiapkan karena dalam beberapa hari terakhir kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Daerah Bali mulai merangkak ke angka dua digit. 


“Sejak November 2021 hingga minggu ke-2 bulan Januari 2022, angka penambahan kasus Covid-19 stabil di angkat satu digit. Namun dalam 7 hari terakhir, mulai bergerak ke angka dua digit,” ujarnya sembari memberi informasi bahwa penambahan angka terkonfirmasi positif per tanggal 22 Januari 2022 tercatat sebanyak 44. Dengan penambahan kasus tersebut, saat ini Bali memiliki 245 kasus aktif. Dari jumlah tersebut, 59 orang dirawat di RS, 70 orang menjalani isolasi terpusat dan 116 menjalani isolasi mandiri. 


Khusus terkait antisipasi penyebaran varian omicron, Made Rentin yang juga menjabat sebagai Kalaksa BPBD Bali mengimbau masyarakat jangan panik tapi tetap harus tetap waspada. Karena mesti tingkat penyebarannya sangat cepat, varian omicron belum menunjukkan tanda-tanda yang membahayakan nyawa pasien, terutama mereka yang sudah memperoleh vaksin lengkap. Ia bersyukur karena Bali mencatat cakupan vaksinasi paling baik. Bahkan, masyarakat Bali juga sangat antusias mengikuti vaksinasi booster yang mulai dilaksanakan dalam beberapa pecan terakhir.


Rakor juga diisi dengan urun pendapat dari beberapa akademisi bidang kesehatan yaitu Prof. Mahardika dan Prof. Pande Januraga dari Universitas Udayana. Keduanya sepakat mengatakan bahwa kasus positif  varian omicron di sejumlah negara didominasi gejala ringan atau tidak bergejala. 


“Berbeda dengan varian delta, 21 persen masuk rumah sakit. Sedangkan varian omicron hanya 4 persen yang membutuhkan perawatan di rumah sakit,” ujar Pande Januraga. Namun jumlahnya yang kecil itu tak bisa dianggap sepele karena tingkat penyebaran omicron yang sangat cepat. 


“Walaupun hanya 4 persen, karena jumlah yang tertular banyak, ya harus diwaspadai,” imbuhnya. Sementara itu, Prof. Mahardika menyampaikan kemungkinan pandemi ini akan segera berubah status menjadi endemi. Rakor juga diikuti jajaran TNI/Polri serta Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Bali. Menutup diskusi, Made Rentin mengintruksikan Dinkes Provinsi dan Kabupaten/Kota segera melakukan konsolidasi untuk mengaktifkan kembali tempat isolasi terpusat.


No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com