Mulai Dari Gianyar, Wagub Cok Ace Harap Lompatan Digitalisasi Terjadi di Bali - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

12/28/21

Mulai Dari Gianyar, Wagub Cok Ace Harap Lompatan Digitalisasi Terjadi di Bali

 

Gianyar, dewatanews.com - Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) mengapresiasi hadirnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir dalam acara Banjar Creative Space (BCS) bertempat di Bale Banjar Taman Kelod, Ubud, Gianyar, Senin (27/12).

Dalam kesempatan sore tersebut, ia mengatakan bahwa banyak hal mulai dari Gianyar, khususnya Ubud. “Pada abad ke-9 Rsi Markandya dari Ubud telah menyebarkan ajaran Panca Datu, Mpu Kuturan menyebarkan pahan Tri Murthi dari desa Bedulu, Gianyar. Begitu juga pusat kerajaan Majapahit di Bali terletak di Gianyar. Bahkan lompatan masyarakat Bali yang agraris ke industry pariwisata pada tahun 1930-an dimulai dari Ubud,” jelasnya dalam kesempatan yang turut juga dihadiri oleh Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra, Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, anggota DPRD Bali dan DPRD Gianyar, Penglingsir Puri Ubud dan Peliatan. Untuk itu, melalui fasilitas Menteri BUMN, tidak berlebihan jika diharapkan Gianyar kembali lagi menjadi pionir gerakan digitalisasi di Bali.

Lebih lanjut, Wagub yang juga merupakan salah satu tokoh Puri Ubud itu pun menjelaskan, bahwa Pemprov Bali telah memulai tahap tersebut. Menurutnya, sejak tahun 2018, Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster dan Wagub Cok Ace telah memasang wifi gratis di setiap Desa. Dengan adanya Wifi gratis tersebut diharapkan bisa digunakan oleh masyarakat terutama anak-anak muda untuk berkarya. “Di sini sekali lagi saya mengajak para Yowana (anak muda-red) Bali untuk terus memanfaatkan fasilitas ini ke arah yang positif, apalagi nanti dibantu oleh Pak Mentri. Saya harap Bali tidak hanya tampil dengan gaya tradisional, namun juga dengan gaya digital,” tutupnya.

Sementara itu Menteri BUMN Erick Tohir mengatakan saat ini Indonesia memang menghadapi ujian di kancah global, yaitu tekanan pembukaan pasar global, destruksi kea rah digital serta dari segi kesehatan. Ia menganggap tekanan itu harus disambut bangsa untuk mampu bersaing di kancah internasional, namun jika salah langkah maka negara kita akan menjadi penonton saja. “Bukannya anti asing, tidak sama sekali. Tapi, ya itu kita harus benar-benar persiapkan diri juga agar bisa ikut ambil bagian,” jelasnya.

Ia mencontohkan, saat ini banyak anak muda yang memainkan game yang dibuat oleh negara asing, ia berharap salah satu atau dua game yang digandrungi anak muda sekarang dibuat oleh anak bangsa sendiri. “Jadi ya itu, sekali lagi kita tidak anti asing, namun market kita yang sangat besar jangan sampai digunakan oleh pertumbuhan ekonomi negara lain,” bebernya.

Untuk itu, ia melanjutkan Telkom/Telkomsel ke depan diharapkan menjadi salah satu BUMN yang bisa menyambut keinginan pemerintah ini. “Ke depan Telkom/Telkomsel harus bisa menghadirkan wifi yang mudah diakses oleh masyarakat. Tak hanya itu, keberpihakan pihak Telkom/Telkomsel kepada konten dan game juga harus ditingkatkan,” bebernya.

Untuk Bali sendiri, pihaknya mengaku sudah disiapkan berbagai upaya demi meningkatkan perekonomian yang sempat terpuruk dihantam badai pandemi Covid-19. Salah satunya adalah even G20 yang merupaka hadiah Presiden Joko Widodo untuk Bali. “Bayangkan ada sekitar 36 even G20 dengan dihadiri ribuan peserta dihelat di sini,” imbuhnya. Tidak hanya itu BUMN juga ingin mengurangi ketergantungan wisatawan asing yang datang ke Bali melalui jalur udara. Untuk itu, Pelabuhan Benoa pun dirombak sehingga nanti cruise besar bisa bersandar dengan mudah tanpa harus mengantri, denga harapan Bali akan didatangi oleh wisatawan berkualitas. “Sementara untuk sektor kesehatan, kali ini Presiden Joko Widodo tengah melakukan peletakan batu pertama RS internasional di Denpasar. Kelak diharapkan RS tersebut bisa menjadi rujukan wisatawan asing. Jadi wisatawan tidak hanya plesiran budaya ke Bali namun juga wisata kesehatan,” tandasnya.

Pada sore itu Menteri BUMN juga menyerahkan secara simbolis bantuan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada lima banjar di Bali yaitu, 1) Banjar Taman Kelod, Ubud, Gianyar, 2)Banjar Yeh Embang Kauh, Jembrana, 3) Banjar Bilukpoh Tegal Cangkring, Jembrana, 4) Banjar Baturiti Kelod, Tabanan, dan 5) Banjar Ubung Jimbaran, Badung.

 

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com