Koster Sambut Baik PEN Restorasi Terumbu Karang di Bali - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

10/7/20

Koster Sambut Baik PEN Restorasi Terumbu Karang di Bali

 

Denpasar, dewatanews.com - Dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional sebagai dampak pandemi Covid-19 di Provinsi Bali, pemerintah pusat  meluncurkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya Restorasi Terumbu Karang Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) pada Rabu (7/10) siang secara daring. Dimana program ini bertujuan untuk pemulihan ekosistem laut dan restarting wisata bahari di Bali. 

 

Program ini menyasar stakeholder yang terdampak Covid 19 di sektor kelautan dan pariwisata bahari dengan melibatkan sekitar 11 327 orang. Restorasi terumbu karang di Provinsi Bali ini berada di lima lokasi, yaitu Serangan, Pandawa, Buleleng Tengah, Sanur dan Nusa Dua seluas 50 hektar dengan pagu anggaran sebesar Rp 111,23 milyar.
 

Dalam sambutannya, Gubernur Bali Wayan Koster yang mengikuti acara secara daring dari Ruang Rapat Gedung Gajah, Jaya Sabha ini menyampaikan apresiasi atas perhatian yang diberikan pemerintah pusat kepada Bali.


Menurut Gubernur asal Desa Sembiran, Tejakula, Buleleng ini, potensi terumbu karang yang dimiliki Pulau berjuluk Seribu Pura ini merupakan potensi yang luar biasa, namun belum terkelola dengan baik selama ini. Untuk itu, dikatakan Koster selain dikelola dengan baik juga harus diikuti dengan kebijakan yang memadai sehingga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

 

"Saya sangat bersyukur program ini diluncurkan di Bali dalam konteks PEN dengan pengalokasian dana yang cukup besar dari pemerintah pusat. Terlebih program ini melibatkan hingga Sebelas ribu (11.000) lebih orang dari berbagai level. Baik itu penyelam, seniman patung/relief, penjual makanan, pekerja bengkel, peneliti hingga satuan pengaman pecalang dan pemangku adat," ungkap Koster yang pada kesempatan ini didampingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali I Made Sudarsana serta Kepala Dinas Kominfos Provinsi Bali Gede Pramana.


Lebih lanjut dikatakan Koster, program ini juga memberi pengetahuan dan pengalaman terkait peta sumber daya kelautan Bali yang selama ini kurang mendapat perhatian dengan baik. Dengan program ini diharapkan bisa menjadi potensi baru bagi Bali di samping pertanian dan sektor pariwisata tentunya.  

 

"Program ini merupakan komitmen yang luar biasa untuk Bali. Untuk itu, ke depannya apa yang telah diprogramkan pemerintah pusat ini tidak hanya dalam konteks pemulihan ekonomi nasional, tetapi juga akan menjadi program prioritas dalam pembangunan Bali dan masyarakat Bali," jelas mantan anggota DPR RI 3 (Tiga) periode ini.


Sementara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves)  Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa Indonesia memilki keragaman hayati laut, seperti terumbu karang yang luar biasa. Dijelaskan, lebih dari 569 jenis karang yang ada saat ini dan ini menjadi aset negara yang berharga. Dimana ekosistem terumbu karang tidak hanya bisa menjadi atraksi wisata bahari, juga untuk farmatologi, pelindung pantai dari ombak dan nursery dari ikan  yang di konsumsi sehari-hari. Luhut pun menyayangkan kondisi terumbu karang banyak yang rusak akibat berbagai faktor dan sebagian besar kerusakan terjadi karena ulah manusia. 


"Untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19, pemerintah pusat meluncurkan program pemulihan ekonomi nasional yang merupakan salah satu rangkaian untuk mengurangi dampak Covid 19 terhadap perekonomian selain kesehatan dan sector informal atau UMKM," terang Luhut.

 
Ia menambahkan, salah satu target pemerintah adalah Provinsi Bali yang sangat tergantung pada sektor pariwisata, dimana pertumbuhan ekonomi Bali mengalami konstraksi hingga -10,98 persen pada triwulan 2 tahun 2020. Di samping itu banyak yang mengalami pemutusan hubungan kerja, baik itu pemandu wisata, nelayan, buruh dan sebagainya. 


"Untuk mengatasi hal tersebut hari ini pemerintah meluncurkan PEN padat karya restorasi terumbu karang yang akan dipusatkan di lima wilayah di Bali. Kegiatan PEN restorasi terumbu karang ini merupakan kegiatan terbesar yang pernah dilakukan di Indonesia, dan program ini akan terus berlanjut," ungkapnya.


Lebih lanjut, Luhut menjelaskan bahwa program yang menyerap lebih dari 11 ribu tenaga kerja ini di berbagai level ini sekaligus meninjukkan keseriusan pemerintah dalam memperbaiki ekosistem laut melalui restorasi terumbu karang sehingga upaya perbaikan ekonomi dan ekositem laut berjalan seiring. 


"Ke depannya Bali diharapkan tidak hanya mengandalkan pendapatan dari pariwisata semata, tetapi juga dari potensi lainnya seperti pertanian dan perikanan," imbuhnya.

 

Peluncuran Kick Off Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya Restorasi Terumbu Karang Indonesia Coral Reef Garden (ICRG)  yang dilaksanakan secara virtual ini ditandai dengan pengetukan palu sebanyak tiga kali secara bersamaan oleh Menko Marves, Menteri Kelautan dan Perikanan.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com