Pelajaran Pendidikan Moral Dan Pancasila Diusulkan Dibangkitkan Kembali - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

9/30/20

Pelajaran Pendidikan Moral Dan Pancasila Diusulkan Dibangkitkan Kembali

 

Gianyar, dewatanews.com - Anak Agung Gde Agung mantan bupati Badung, yang kini anggota DPD RI melaksanakan persembahyangan di Pura Alas Arum, Desa Adat Silungan, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud, Rabu (30/9).
 

Dipilihnya lokasi itu sebagai pemaknaan HUT DPD RI, lantaran ada kaitan secara historis dengan Kerajaan Mengwi. Bertemu Tokoh Adat dan warga setempat,
Anak Agung Gde Agung terlebih dahulu melakukan persembahyangan Pura Alas Arum.
 

Disebutkannya bahwa kerajaan Mengwi ada hubungan sejarah dengan Desa Adat Silungan, khususnya di pura tempat ia sembahyang tersebut. “Kami di Mengwi ada hubungan sejarah dengan Desa Adat Silungan, terutama di Pura Alas Arum ini,”  paparnya.

Dalam kesempatan itu dijelaskan juga kedatangannya ke sana dalam memperingati hari jadi DPD RI ke 16 tahun. Dipilihnya Ubud, dalam hal ini wilayah Kabupaten Gianyar disebabkan tidak sedang masa pemilihan kepala daerah, namun kedatangannya memang murni dalam memaknai hari jadi PDP RI, bukan mengarah ada unsur mendukung salah satu pasangan calon kepala daerah.

Selaku DPD ia sendiri dapat memaknai perayaan tersebut di tengah masyarakat secara sekala, dan persembahyangan di pura tersebut secara niskala. Agung Gde Agung dalam kesempatan itu mengaku setelah menyerap aspirasi, saat ini ia sedang berjuang untuk mengeluarkan klaster pendidikan dari Rancangan Undang-undang Omnibus Law. Ia juga mengatakan sebagai anggota DPD  komite tiga yang membidangi agama, pendidikan, sosial, kesehatan dan pariwisata.

Menurutnya RUU Omnibus law itu memandang pendidikan adalah bisnis. Padahal, kata dia, pendidikan itu merupakan  kegiatan sosial. Terlepas  adanya pembayaran dalam pendidikan, menurut dia bukan bisnis, melainkan demi keberlangsungan pendidikan itu sendiri. “Kami dari DPD menyampaikan bahwa supaya klaster pendidikan yang ada di Omnibus law itu supaya dikeluarkan dari sana. Karena pendidikan itu bukan bisnis. Pendidikan itu adalah kegiatan sosial,” jelasnya.

Pihaknya juga sudah rapat kerja dengan Menteri  Pendidikan, mengenai substansi kurikulum pendidikan. Pelajaran pendidikan moral dan pancasila harus tetap diberikan, begitu juga budi pekerti dan sejarah harus tetap dipertahankan.
Kadar Pancasila saat ini menurutnya menurun, sehingga perlu diberikan pendidikan moral. “Karena terus terang di beberapa tempat, kita melihat dan berdasarkan aspirasi teman-teman juga, kayaknya kadar kepancasilaannya itu menurun. Makanya pendidikan moral dan kepancasilaan  harus masuk dalam kurikulum,” sambungnya.

Sementara Bendesa Adat Silungan, I Wayan Sami berterimakasih atas kedatangan anggota DPD RI ke desanya.  Dipaparkan juga terkait sejarah singkat dari Pura Alas Arum tersebut, yang memang ada kaitannya dengan Kerajaan Mengwi pada zaman itu.

Sami menjelaskan nama Alas Arum terdiri dari dua, yaitu alas berarti hutan dan arum dari kata harum berarti wangi. Wangi itu disebutkan dari pepohonan yang tumbuh di area pura tercium sampai di Kerajaan Mengwi pada zaman dahulu. Disebutkan Pura Alas Arum ini bukan termasuk pura Kahyangan Tiga. Melainkan Pura Dang Kahyangan yang berkaitan dengan sejarah runtuhnya Kerajaan Singosari dan terkait berdirinya Kerajaan Mengwi.

“Secara tertulis memang belum kami temukan, tapi dari babad yang dikisahkan oleh sejumlah dalang memang ada kaitan antara Pura ini dengan Puri Mengwi,” tandasnya.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com