Cok Ace Sebut Bali Belajar dari Pandemi Untuk Tata Ulang Pariwisata - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

9/9/20

Cok Ace Sebut Bali Belajar dari Pandemi Untuk Tata Ulang Pariwisata

 

Gianyar, dewatanews.com - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) mengatakan bahwa pandemi Covid-19 yang telah melumpuhkan pariwisata Bali selama enam bulan lebih ini sebaiknya dijadikan momentum untuk menata ulang pariwisata Bali. Hal itu disampaikannya saat menghadiri rapat bersama dengan Koordinator Staf Khusus Presiden RI AA Gede Ari Dwipayana bertempat di Kantor Yayasan Bina Wisata Kelurahan Ubud, Gianyar, Rabu (9/9).

Tokoh Puri Ubud ini mengatakan pandemi ini memberikan Bali waktu untuk beristirahat sejenak. “Untuk itu marinkita pikirkan tentang landscape pariwisata Bali ke depan, yang tidak hanya ramah terhadap penduduknya, namun juga ramah terhadap lingkungan dan budayanya,” jelasnya dalam kesempatan yang turut juga didampingi oleh Kepala Bappeda Prov Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra dan Kepala Dinas PUPR Prov Bali Ir. Astawa Riadi.

Mengenai usulan dijadikannya Ubud episentrum untuk menarik para turis pasca pendemi, Guru Besar ISI ini setujua seraya menyatakan hal itu adalah gagasan yang bagus. Ia kembali mengingatkan sejarah pariwisata Bali tidak lepas dari peranan Ubud yang mulai dikenal di kancah internasional. “Saat banyak pelukis dan budayawan yang menetap di Ubud, pelan tapi pasti Bali mulai dikenal publik internasional. Begitu juga di era tahun 1980-an, wisatawan Jepang pertama kali ke Bali, Ubud menjadi tujuan utamanya,” imbuhnya.

Untuk itu ia mengajak Yayasan Bina Wisata Ubud untuk mulai membuat rancangan pariwisata Ubud ke depannya. “Rancang mulai sekarang seperti apa bentuk dan promosi pariwisata Ubud ke depan, tentu saja juga yang menjawab kebutuhan pasar dan tuntutan jaman kuga. Semisal di era pandemi ini, pariwisata harus mengedepankan protokol kesehatan,” tandasnya.

Sementara itu Koordinator Stafsus Presiden Ari Dwipayana sangat setuju dengan arahan Wagub Bali untuk mulai membenahi pariwisata di Bali. Ia mengakui bahwa dana di pemerintah pusat untuk disalurkan ke daerah cukup besar. “Tinggal bikinkan rancangan yang baik dan benar, tentu akan diperjuangkan oleh pemerintah daerah,” jelasnya. Saat ini pemerintah pusat telah menggelontorkan dana yang cukup besar untuk penataan Pura Besakih, tentu saja jika rancangan pariwasata dibuat dengan benar, maka akan digelontorkan dan lagi.

Ia pun mengatakan bahwa pandemi ini akan ada tiga tahap yang harus dilalui. Tahapan pertama adalah fase survival, fase di mana masyarakat akan merasakan dampaknya baik di bidang kesehatan maupun ekonomi, dalam fase ini pemerintah menggelontorkan dana berupa bansos. Kedua adalah fase recovery, di sini pariwisata Bali akan dipromosikan serta dibantu permodalan bagi industri. Terakhir adalah fase transformasi, inilah momentum untuk menata pariwisata.

Sementara itu sebelumnya, Ketua Yayasan Bina Wisata Ubud Tjokorda Gde Bayuputra Sukawati berharap untuk mulai mempromosikan pariwisata Ubud. Latar belakang tercetusnya ide tersebut karena menurutnya Ubud sudah sangat siap menyambut wisatwan dengan protokol tatanan kehidupan di era baru. Ia menjelaskan, selain hotel-hotel yang ada di Ubud, destinasi pariwisata juga sudah menerapkan protokol kesehatan serta protokol pencegahan Covid-19. “Untuk itu syaa menyatakan ini saat yang tepat untuk mulai mempromosikn kesiapan Bali untuk kembali menyambut wisatawan,” tandasnya.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com