YKKS Berdayakan Para Difabel, Olah Botol Plastik Jadi Sapu - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

7/16/20

YKKS Berdayakan Para Difabel, Olah Botol Plastik Jadi Sapu


Buleleng, dewatanews.com - Mengolah sampah botol plastik menjadi barang yang mempunyai nilai fungsi dan ekonomis, merupakan salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan sampah plastik yang ada di Buleleng. Seperti yang dilakukan oleh Yayasan Kaki Kita Sukasada (YKKS) di Sukasada, Buleleng.

Yayasan ini kini mulai mengolah botol plastik menjadi sapu. Pengerjaannya pun dengan melibatkan para difabel. Para difabel ini, merupakan mantan pasien Ganesa Care yang harus kehilangan kakinya karena harus diamputasi karena penyakit Diabetes Militus.

Para penyandang difabel merakit lidi-lidi plastik yang berasal dari botol plastik hingga menjadi sapu. Pengerjaan dilakukan dirumah masing-masing dengan bahan baku diberikan dari yayasan.

Ketua YKKS I Made Aditiasthana, menjelasakan, pembuatan sapu dengan melibatkan para difabel ini merupakan salah satu program kerja dari yayasan yang nantinya bisa menjadi unit usaha produksi.

“Pemberdayaan merupakan salah satu program yang kami rancang. Dikita ada tiga program pengobatan kaki luka diabetes, pemberian kaki palsu dan pemberdayaan difabel, salah satunya bagi yang diaputasi karena diabetes," ungkapnya, ditemui saat sedang memberikan pelatihan ke pada para penyandang difabel di yayasannya pada Kamis (16/7) siang.

Terkait dengan pembuatan sapu plastik ini, Ia mengatakan berawal dari eksperimen untuk membuat kaki palsu berbahan baku sampah botol plastik. Akhirnya berkembang menjadi papan plastik dan sekarang akhirnya sapu.

“Botol-botol plastik ini, kita pintal dulu, baru kita oven, setelah oven, sudah menjadi lidi plastik, baru kita berikan ke para difabel, untuk dirakit jadi sapu. semua bahan kita yang berikan, dan dibawakan langsung kerumah mereka, hasilnya juga kita yang pasarkan,” jelasnya.

Bahan baku botol plastik yang akan diolah menjadi lidi plastik, didapatkan dari beberapa bank sampah yang ada di Buleleng. Selain itu bahan baku juga didapat dari rumah-rumah warga yang telah melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik.

Pembuatan satu sapu plastik, membutuhkan empat puluh botol plastik minuman kemasan ukuran kecil. Proses pemintalan untuk sementara waktu masih dikerjakan oleh para pengurus dan volunter yayasan. Satu sapu plastik, nantinya akan dijual dengan harga Rp. 30.000.

Sementara Made Sumanasa, (50), asal Banjar Kaje Kanin, Desa/Kec Kubutambahan, Buleleng, yang juga merupakan difabel, (pengguna kaki palsu) mengatakan bahwa ia berkenalan dengan YKKS saat kakinya mengalami luka yang tak kunjung sembuh karena diabetes.

Kondisi luka pada kaki yang cukup parah sehingga diputuskan untuk diaputasi. Perawatan selanjutnya dilakukan oleh yayasan dan diberikan kaki palsu. Dari sinilah akhirnya ia, mau untuk ikut mengerjakan sapu plastik.

“Tiang itu pasien Ganesha Care dulu, sekarang saya sudah pakai kaki palsu, dan diajak untuk membuat sapu plastik ini. Saya cukup bersyukur masih bisa ikut berkarya, ini juga model baru sapu plastik. Paling mudah untuk dikerjakan. Nanti akan ada upah kerjanya juga, per setiap sapu yang dikerjakan,” ucapnya. (DN - KRS)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com