New Normal, Ekonomi Pariwisata Tabanan Menggeliat - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

7/14/20

New Normal, Ekonomi Pariwisata Tabanan Menggeliat


Tabanan, dewatanews.com - Menyambut era tatanan hidup baru atau New Normal, Kabupaten Tabanan telah membuka seluruh pintu gerbang sektor ekonomi dan pariwisata agar mulai bergeliat seperti biasa. Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menyatakan pihaknya telah siapkan langkah-langkah strategis untuk hal tersebut dengan konsistensi penerapan protokol kesehatan Covid-19 dan membangkitkan sektor-sektor penting, yang notabene urat nadi kehidupan di masyarakat.

"Kalau tiyang (saya, red) melihat langkah-langkah yang dilakukan Kabupaten Tabanan dalam rangka menyambut New Normal ini dan apa yang telah disampaikan Bapak Gubernur Bali, ketika menetapkan mulainya New Normal 5 Juli 2020 kemarin, beliau mengawali dengan persembahyangan bersama di Pura Besakih. Itu artinya ada dua sisi yang harus diperhatikan. Sisi pertama yang harus tetap dipertahankan adalah protokol kesehatan. Itu nomor satu, karena kita kena yang namanya pandemi yang serangan virusnya begitu agresif dan massif. Tetap jaga kesehatan, meminimalisir penyebaran penularan dengan cuci tangan dengan sabun, hand sanitizer, physical distancing atau jaga jarak dan gunakan masker," ucap Komang Sanjaya di Tabanan Senin (13/7).

Selanjutnya ia menjelaskan sisi kedua yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana membangun kembali sektor ekonomi yang sempat lumpuh selama pandemi.

"Tanpa ada sektor ekonomi bagaimana kita dapat PAD, dimana pengusaha itu dapat untung, sama-sama mati. Jangankan pemerintah membangun, makan saja pegawai sudah tidak bisa, karena tidak ada income disitu. PAD pemerintah kemarin kan dari PHR, dari makanan, minuman, pajak dan lain-lain. Itu kondisi rakyat sudah stagnan karena pandemi ini," tutur pria yang juga Ketua DPC PDIP Tabanan ini.

Lantas Komang Sanjaya menyitir pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa apabila ekonomi makro sampai minus 3 persen tentu akan berbahaya. "Bisa kolaps kita ini. Biasanya kita surplus 5 hingga 7 persen. Jika 4 sampai 5 bulan tidak ada aktivitas ekonomi akan membahayakan kondisi bangsa dan negara.

"Makanya diterapkanlah oleh Pak Gubernur dan Pak Presiden kita ini, New Normal. Artinya apa? Pelan-pelan ekonomi ini harus hidup tapi dengan standar kesehatan. Kita pantau dan melihat aktivitas ekonomi di era New Normal dimana semuanya sudah dibuka mulai dari dagang di pasar senggol, pantai Tanah Lot, Yeh Gangga, Bedugul bersama Pak Sekda dan Pak Kapolres Tabanan. Kemarin kan masih tidak boleh dan masih dijaga karena belum diterapkan New Normal cuma tetap berpedoman kepada protokol kesehatan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tabanan," papar Sanjaya.

Ia kemudian menuturkan Komisi II DPRD Tabanan Senin (13/7) pagi sudah menggelar sidak di Pasar Dauh Pala, Pasar Pesiapan, Pasar Kerambitan dan pasar-pasar yang besar lainnya. Anggota dewan tersebut mengecek sejauhmana sudah disiapkan tempat untuk mencuci tangan dan penggunaan masker oleh warga masyarakat. "Apabila jumlah pengunjung pasar ada 100 hingga 1.000 orang mungkin diatur jaraknya agar tersedia sekitar 5 tempat cuci tangan. Jangan hanya satu, nanti justru berdesak-desakan cuci tangan karena transaksi dengan uang tentu rentan menularkan bakteri atau virus," jelasnya lagi.

Menjawab pertanyaan wartawan bagaimana strategi dalam mengatasi masih lemahnya sektor ekonomi akibat terpuruknya sektor pariwisata Komang Sanjaya mengandaikan hal tersebut ibarat telur dan ayam. "Yang mana duluan yang mana belakangan kita juga tidak tahu. Tapi yang pasti, pariwisata itu bisa ada jika dijamin oleh standar kesehatan. Saya saja kalau punya uang banyak ingin tidur di hotel, ingin berkunjung ke obyek wisata, kalau disitu tidak ada standar kesehatan, saya tentu sama saja dengan bunuh diri. Lebih baik saya diam di rumah dulu. Kan begitu," ungkap Komang Sanjaya yang juga Ketua PMI Tabanan ini.

Lebih lanjut ia kembali menegaskan standar protokol Covid-19 ini yang harus diperhatikan. Maka dari itu pula Wakil Gubernur Bali, Cokorda Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace, selaku ketua PHRI Bali mengujicoba dahulu hotel mana yang ditinjau dan sudah menerapkan standar kesehatan yang ditentukan WHO tersebut. "Didokumentasikan karyawannya yang melayani tamunya dengan menggunakan masker, jaga jarak kemudian difoto, divideokan dan diviralkan. Sehingga wisatawan yang datang dijamin keamanan dan kesehatannya. Saya yakin pariwisata akan tumbuh lagi. Itu dulu," pungkas Komang Sanjaya.Bdi

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com