Sampah Numpuk di Waduk Muara, Perlu Kesadaran Bersama - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

6/5/20

Sampah Numpuk di Waduk Muara, Perlu Kesadaran Bersama


Denpasar, dewatanews.com - Terkait banjir yang melanda rumah warga di dua banjar yang ada di wilayah Desa Pemogan, Denpasar Selatan yakni Banjar Kajeng dan Gelogor Carik, Kasatker PJSA Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida, Made Denny Satya Wijaya, Jumat (5/6) angkat bicara.

"Itu dikarenakan adanya banyaknya volume sampah yang datang dari hulu Sungai Tukad Badung ke Waduk Muara, Nusa Dua, Kota Denpasar yang menyebabkan penyumbatan dan penumpukan sampah pada bar screen sehingga laju air menjadi terhambat dan mengakibatkan baeck whater dan air drainase tidak bisa masuk ke Tukad Badung yang kemudian menggenangi rumah warga yang berada disekitar Waduk Muara," ujarnya.

Dikatakan, memang ketika musim hujan tiba, pasti dua Banjar di wilayah Desa Pemogan ini selalu mengalami  banjir. Itu disebabkan banyaknya tumpukan sampah yang datang di Waduk Muara.

"Padahal dari pemerintah sendiri sudah terus menghimbau kepada masyarakat agar jangan pernah membuang sampah ke sungai. Kalau sudah banjir begini, pasti masyarakat sendiri yang dirugikan.

Lanjut Denny, selama ini dimana kesadaran untuk menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih, salah satunya tidak membuang sampah ke sungai. 

"Karena tumpukan sampah inilah yang menyebabkan  aliran air sungai terhambat dan aliran drainase tidak bisa masuk ke tukad Badung sehingga air meluap naik kepermukaan yang kemudian menggenangi rumah warga. Kondisi itu terjadi ketika musim hujan tiba," ucapnya.

Denny menjelaskan kalau persoalan sampah seperti ini tidak bisa sepenuhnya hanya ditangani BWS Bali-Penida saja, namun dibutuhkan juga peran serta dan juga kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai yakni salah satunya tidak membuang sampah ke sungai.

"Pengelolaan sungai tukad Badung dan Waduk Muara perlu peran serta masyarakat dan instansi terkait utuk berperan dalam mengatasi persoalan sampah di sungai agar kedepanya tidak lagi ada luapan air sungai ketika musim hujan tiba. Jika semua saling berperan, maka persolan seperti ini akan segera bisa kita diatasi bersama," imbuhnya.

Ditambahkan, dalam menghadapi persoalan seperti ini tentu harus dibutuhkan peran serta banyak pihak. Ini persoalanya ada pada sampah. Nah kalau sampah sudah menumpuk banyak, pastinya aliran air sungai di Waduk Muara akan terhambat. 

"Apalagi  ketika musim hujan tiba dengan banyaknya tumpukan sampah yang menggenang, pastinya Waduk Muara tidak akan bisa menampung air derasnya air hujan. Kalau sudah tidak bisa menampung otomatis akan meluap, dan menggenangi rumah warga di sekitar Waduk Muara," tambahnya. (DN - Bdi)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com