Pendatang Tanpa Surat Lolos di Gilimanuk, Kerja Pecalang Jadi Sia-Sia - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

5/30/20

Pendatang Tanpa Surat Lolos di Gilimanuk, Kerja Pecalang Jadi Sia-Sia


Denpasar, dewatanews.com - Bali harus bisa malu, sempat dipuji Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani karena tiga bulan berjibaku "Ngayah" membentengi Pulau Dewata dari Pademi Covid-19. 

Dimana kerja pecalang seolah-olah tidak dihargai. Sejumlah penumpang justru lolos dari pengawasan petugas Pelabuhan Gilimanuk. 

Ironisnya lagi, pernyataan Gubernur Bali I Wayan Koster bahwa penumpang yang masuk dari pelabuhan akan dikarantina 14 hari, layaknya Pekerja Migran Indonesia (PMI) juga isapan jempol belaka.

Apa tidak ada rasa empati terhadap rekan-rekan pecalang yang selama ini mendukung pekerjaan pemerintah? Pemerintah harusnya malu sebab pintu masuk Bali dirasakan longgar.

Pendatang lolos tanpa bawa persyaratan yang diwajibkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19. Tanpa rapid tes. Bahkan tanpa kartu identitas. Ini jelas-jelas kekonyolan nyata, kerja pecalang sia-sia," tandas Kelian Adat Banjar Sakah, Pemogan, A.A. Gede Agung Aryawan, Sabtu (30/5) siang. 

Dikatakan, masyarakat kecil hanya ingin agar pemerintah satya wacana. Terapkan prosedur adil antara PMI dan pendatang yang masuk ke Bali. Jika PMI dikarantina, ya pendatang ke Bali juga musti dikarantina juga. 

"Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 hingga hari ini mencatat 443 kasus positif. Ini bahaya bila petugas di pintu masuk Bali kalau sampai ada yang main-main. Syukur Satpol PP Kota Denpasar sigap sehingga bobrok ini terungkap," tegasnya.

Gung De juga menyoroti perbedaan mencolok antara petugas penjaga pintu masuk Bali yang ditunjang fasilitas lengkap dengan sameton pecalang. Mustinya tidak ada istilah Gilimanuk bisa Kebobolan sampai bisa meloloskan penduduk pendatang tanpa ada pengecekan lebih lanjut.

Jika sampai terjadi seperti itu, maka saya yakin kalau mental oknum-oknum seperti ini yang patut dipertanyakan. Tidak adakah rasa sayang mereka untuk Bali. Aparat harus meniru sameton pecalang dengan segala keterbatasan mereka mengabdi tulus demi tanah kelahiran. (DN - Bdi)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com