Warga Banjar Patas Serentak Siagakan Cairan Disinfektan Didepan Pintu Masuk Pekarangan - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

4/1/20

Warga Banjar Patas Serentak Siagakan Cairan Disinfektan Didepan Pintu Masuk Pekarangan


Gianyar, dewatanews.com - Jika tidak dalam keadaan sangat penting seluruh Warga Banjar Patas, Desa Taro, Tegallalang, Gianyar untuk sementara dihimbau tidak bertamu.  Kebijakan ini untuk meminimalisir penyebaran Virus Corona / Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), yang dimungkinkan bisa tersebar dari pendatang yang sejatinya ingin berkunjung atau bertamu.

Disetiap pintu masuk atau angkul-angkul,  hari ini (01/04) juga ditempel himbauan bertuliskan larangan berkunjung kecuali dalam keadaan sangat penting. Selain itu disetiap angkul-angkul  juga ditempatkan cairan disinfektan  untuk memproteksi seluruh dan disemprotkan jika ada dari anggota keluarga terpaksa harus keluar rumah dan kembali lagi.

Bertuliskan di cetak tebal wajib bagi siapapun yang masuk pekarangan untuk "Semprot Dulu" yang ditempel melibatkan sekehe teruna setempat. Ini bertujuan untuk memproteksi kesehatan seluruh warganya disaat pandemi Covid-19 menjadi ancaman serius dan bisa terjadi dimana saja.

Bahkan kesepakan yang telah dilakukan dengan pertemuan melibatkan Prajuru Adat,  Saba Desa, Kertha Desa (28/03 red) dan disampaikan hasilnya dalam paruman desa, ini  ditindaklanjuti dengan berbagai langkah lainnya.

Seperti seluruh peralatan yang diperlukan untuk semprot disenfektan seluruhnya dibiaya oleh pihak Banjar Patas. I Wayan Mudin, Bendesa Adat Patas, bersama dengan seluruh warga bahkan bahu membahu, hingga menyediakan cairan disinfektan khusus warga, yang ditempatkan di balai banjar setempat, " nanti kalau cairan disinfektan habis di masing-masing song, warga bisa mengambil ke balai banjar", idenya.

Waspada pandemi Covid-19, dan tersebar melalui orang banyak, kebijakan lain dari pertemuan antara prajuru, Saba Desa dan Kerta Desa juga menyepakati saat Kajeng Keliwon yang biasanya dilakukan Ida Ratu Mageng medal dan ngunya keliling kampung,  untuk sementara ditiadakan.

I Made Jojol, Kelihan adat setempat, tanpa maksud untuk merubah tradisi, ini untuk mengurangi kerumunan warga ditengah wabah Covid-19, " untuk sementara diputuskan hanya katuran di pelinggih saja", katanya.

Sedangkan bagi warga yang akan menyelenggarakan upacara seperti pernikahan, mecaru, dan upacara lainnya dihimbau untuk ditunda. Walau demikian, bagi warga yang menggelar upacara dan bersifat harus terselenggaran, seperti otonan, dihimbau hanya melibatkan maksimal 20 orang, " untuk warga yang menyelenggarakan otonan maksimal hanya melibatkan 20 orang saja", bijaknya.

Berharap semua himbauan bisa di taati warga,  termasuk untuk tidak keluar rumah jika tidak benar-benar mendesak, pandemi Virus Corona / Covid-19 segera berakhir, dan aktifitas warga kembali normal. (DN - CiN)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com