Tangani Virus Corona, Pemerintah Harus Tegas Ambil Sikap - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

4/14/20

Tangani Virus Corona, Pemerintah Harus Tegas Ambil Sikap


Denpasar, dewatanews.com - Perkembangan virus Corona atau Covid-19 yang telah mencapai 86 kasus di Bali, dimana kota Denpasar dengan kasus paling banyak harus di sikapi pemerintah dengan  kebijakan yang konkret. Kewengan pemerintah daerah dalam pengelolaan APBD harus di sikapi cerdas, terukur dan harus berdasarkan kajian akademis.

Sejak mulai adanya kasus positive virus Corona atau Covid-19 di Bali menjelang perayaan Hari Raya Nyepi yang di sikapi serius oleh Desa Adat di Bali dengan melaksanakan upacara Adat terbatas dan meniadakan pawai ogoh-ogoh membuktikan kesigapan dan rasa gotong royong Krama Bali dengan awig-awig dimasing-masing Desa Adat terkait Panca Baya. 

"Jelas sekali prajuru Desa adat, kelihan banjar dan pecalang begitu iklas ngayah menjaga palemahan wilayahnya untuk melawan virus Corona atau Covid-19," ujar Kelian Adat Banjar Sakah, Desa Pemogan, Denpasar Selatan, A.A Gede Agung Aryawan, ST, Selasa (14/4).

Bukti nyata, Desa Adat terus berlanjut dengan melakukan penyemprotan wilayah, pembagian masker dan sembako dengan dibantu oleh LPD sebagai usaha ekonomi milik Desa Adat. Kesiapan dan kesigapan Desa Adat yang memiliki pecalang sebagai pengamanan harus di jadikan modal potensial bagi pemerintah mengajukan PSBB kepada pemerintah pusat. 

Penerapan PSBB sesuai UU tentu ada pendanaan yang bisa menggunakan APBN dan APBD. Hal itu yang harus di matangkan. 
PSBB akan membutuhkan biaya bagi masyarakat RTM dan PHK, begitu juga pecalang yang bertugas menjaga wilayahnya membutuhkan biaya operasinal untuk makan. 

"Karena bisa dilihat kekuatan Desa Adat yang bisa di ajak bersinergi oleh pemerintah daerah dalam menetapkan PSBB untuk melawan virus Corona dan Covid-19," terangnya.

Aryawan juga menjelaskan kalau tanggung jawab penangan virus Corona dan Covid-19 ada di Gubernur sebagai Kepala Daerah dan Desa Adat sebagai pelaksana teknis di lapangan. Personil di Bali sudah siap dalam penerapan PSBB karena kita memiliki Desa Adat dengan prajuru dan pecalangnya, telah terbukti di lapangan mengadakan aksi nyata melawan virus Corona dan Covid-19 dengan melakukan penyemprotan dan pembagian sembako. 

Sinergitas Desa Adat dan pemerintah daerah dalam menangani epidemi wabah vorus Corona atau Covod-19 ini akan lebih mudah di Bali. 

"Jadi pemerintah tinggal menyiapkan tenaga ahli kesehatan untuk melakukan kajian terukur secara akademis dan memberi arahan teknis kepada Desa Adat dalam melakukan kegiatan penanganan virus Corona atau Covid-19 yang juga wajib di dampingi oleh tenaga medis di tiap Desa Adat," jelasnya.

Aryawan menambahkan kalau pemerintah serius mau mengambil langkah konkret, epedemi virus Corona atau Covid-19 ini akan semakin cepat bisa tertangani. Apalagi di Bali sebagai tempat seribu pura yang secara niskala sudah juga dilakukan upacara Adat dalam menagkal virus Corona atau Covid-19 ini. 

Jadi mari kita berjuang bersama, lupakan perbedaan warna politik, suku dan agama dalam melawan virus Corona atau Covid-19 ini. Karena wabah ini adalah perjuangan nilai kemanusiaan. Jangan lagi adu gengsi politik dan bersaing melakukan aksi kemanusiaan untuk mencari simpati politik. 

Pemerintah juga harus siap di kritik. Karena kritik lahir dari rasa cinta masyarakat kepada pemimpin dan tanah kelahiran yang kita cintai ini untuk kebaikan bersama. Yakin lah wabah virus Corona atau Covid - 19 ini akan cepat berlalu jika kita mau kerja sama turunkan ego dan mulat sarira. (DN - Bdi)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com