Pelaksanaan Pawai Ogoh-Ogoh dI Buleleng Dibatasi - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

3/16/20

Pelaksanaan Pawai Ogoh-Ogoh dI Buleleng Dibatasi


Buleleng, dewatanews.com - Simpang siur pelaksanaan pawai ogoh-ogoh di Kabupaten Buleleng ditengah himbauan untuk membatasi kegiatan yang bersifat keramain yang diintruksikan langsung oleh Peresiden dan Gubernur Bali, kini sudah mendapatkan titik terang. Pawai ogoh-ogoh untuk menyambut hari raya Nyepi di Kabupaten Buleleng akan tetap digelar. Namun, ada batasan saat pengarakan ogoh-ogoh yakni ogoh-ogoh hanya diarak di Desa Adat atau Banjar Adat masing-masing, dan jumlah warga yang mengarak ogoh-ogoh juga dibatasi.
Keputusan ini, muncul setelah Pemkab Buleleng melakukan rapat koordinasi bersama Ketua Majelis Desa Adat (MDA) bersama, Ketua MDA Kabupaten Buleleng Dewa Putu Budarsa, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Buleleng I Gde Made Metera, dan Ketua MDA Kecamatan se-Kabuapten Buleleng, Senin (16/3). Rapat yang dipimpin oleh Sekda Buleleng Drs. Gede Suyasa,M.Pd, ini diselenggarakan di Ruang Rapat Sekda Buleleng.
Sekda Buleleng Drs. Gede Suyasa,M.Pd mengatakan, kebijakan ini merupakan keputusan bersama. Suyasa menuturkan, Pemkab Buleleng bersama MDA berusaha mencarai jalan terbaik dari situasi yang ada saat ini. Suyasa mengatakan, Pemkab Buleleng ingin meningkatkan upaya pengendalian penyebaran virus ini melalui pembatasan kegiatan-kegiatan yang melibatkan orang banyak. Namun, dirinya tidak ingin mengurangi ritual perayaan hari raya nyepi.
“Dari hasil rapat ini sudah tercipta visi yang sama yakni mengurangi kerumunan masyarakat yang banyak dalam setiap kegiatan. Tidak ada niat pemerintah untuk membatasi ritual keagamaan, tetapi mencari jalan keluar terbaik agar ritualnya jalan dan pencegahan coronanya juga jalan,” katanya.
Senada dengan Sekda Buleleng, Ketua MDA Kabupaten Buleleng Dewa Putu Budarsa mengatakan setuju untuk membatasi peserta disetiap prosesi keagamaan dalam perayaan hari raya nyepi. Menurutnya, ini merupakan langkah tepat untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 atau corona. Dirinya akan segera melakukan koordinasi dengan para kordinator pembuat ogoh-ogoh dan Klian Adat untuk pembatasan peserta dalam prosesi melasti.
“Kami akan segera panggil kordinatornya untuk menjelaskan situasi sekarang, dan akan mengintruksikan untuk tidak terlalu banyak mengerahkan masyarakat dalam pengarakan ogoh-ogoh. Bukan hanya itu, kami akan memanggil juga klian adat masing-masing desa untuk pembatasan peserta melasti,” ungkapnya.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com