Kapolres Buleleng Paparkan Evaluasi Kriminalitas 2019 - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

12/26/19

Kapolres Buleleng Paparkan Evaluasi Kriminalitas 2019


Buleleng, Dewata News. Com - Kapolres Buleleng AKBP I Made Sinar Subawa, S.IK, MH memaparkan, terkait crime total terjadi penurunan pada tahun 2019 sebanyak 102 kasus, yaitu tahun 2019 = 274 kasus dibandingkan dengan tahun 2018 = 376 kasus (turun 27,13%}. Sedangkan untuk penyelesaian (crime clearance) mengalami penurunan pada tahun 2019 = 236 kasus dan tahun 2018 = 276 kasus (turun 14,49%). 

"Jika dilihat dari prosentase  penyelesaian perkara pada tahun 2019 mengalami peningkatan, yaitu pada tahun 2019 : 86,13 % dan tahun 2018 yaitu 73,40% atau naik 17,45%," ujar Kapolres AKBP Sinar Subawa pada Konferensi Pers Akhir Tahun 2019 kepada sejumlah awak media di kawasan Temukus, Kecamatan Banjar pada hari Kamis siang (26/12) sekitar pukul 11.30 Wita.

Didampingi Waka Polres Kompol Loduwyk Tapilaha, S.IK, Kabag Ops Kompol A.A.Wiranata Kusuma, SH, Kasubbag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya, SH serta Perwakilan Pers, I Made Tirthayasa, Kapolres Sinar Subawa ketika melakukan Evaluasi Kriminalitas juga menyentuh jumlah crime infeksi tahun 2019 = 82 kasus dibandingkan dengan tahun 2018 sebanyak 117 kasus, maka terjadi penurunan sebanyak 35 kasus atau turun 29,81% 

"Sedangkan selra crime indeks tahun 2019 sebanyak 56 kasus, dibandingkan tahun 2018 sebanyak 69 kasus/turun 14 kasus atau turun 18,84%," imbuhnya.

Selaku Kapolres Buleleng yang baru 1 bulan 18 hari setelah di mutasi sebagai Kapolres Tabanan, AKBP I Made Sinar Subawa menilai, bahwa jika dilihat dari trend tindak pidana yang terjadi dalam kurun tahun 2018 dan 2019, kasus yang paling banyak terjadi adalah tindak pidana curanmor, curat, aniaya, KDRT dan cusa.

Modus operandi? Menurut Kapolres, kasus curanmor kunci nyantol, curat memanjat tembok dan aniaya dengan modus memukul dan menendang.

Namun demikian, di tahun 2019 terjadi penurunan meski tidak terlalu derastis. "Hal ini dicapai berkat optimalisasi kring serse di rawan kriminalitas", ujarnya.

Khusus anatomi Narkoba Januari-Desember 2019, disebutkan  Narkoba 46 kasus & 1 Miras.  Asal pelaku 96% berasal dari Buleleng 53 orang dan 4 orang dari Denpasar.

Terkait profesi pelaku 30 orang wiraswasta, pedagang/buruh tani - 4 orang, karyawan/swasta - 6 orang, pelajar/mahasiswa - 8 orang, sopir/pedagang - 1 orang, pengangguran - 5 orang dan PNS hanya 1 orang. 

Pada Konferensi Pers Akhir Tahun 2019 siang itu, selain dihadiri para Perwira Utama Polres Buleleng, juga para Kapolsek Jajaran Polres Buleleng.
(DN - TiR).--

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com