Gubernur Koster Ajak IA ITB Ikut Beri Pemikiran untuk Pembangunan Bali - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

9/21/19

Gubernur Koster Ajak IA ITB Ikut Beri Pemikiran untuk Pembangunan Bali


Denpasar, Dewata News. Com - Arah kebijakan dan program Pemerintah Provinsi Bali yakni Visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali.” Yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sekala-niskala menuju kehidupan krama dan gumi Bali sesuai dengan prinsip Trisakti Bung Karno yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam Kebudayaan. Melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan nilai-nilai pancasila.

Visi tersebut dimaksudkan untuk menuju Bali Era Baru dengan menata secara fundamental dan komprehensif pembangunan Bali yang mencakup tiga aspek utama yakni alam, krama dan kebudayaan Bali berdasarkan nilai-nilai Tri Hita Karana yang berakar dari kearifan lokal Sad Kerthi yaitu atma kerthi, wana kerthi, danu kerthi, segara kerthi, jana kerthi, dan jagat kerthi.

Demi terwujudnya visi pembangunan Bali tersebut, diperlukan peran dan dukungan semua pihak agar Bali sebagai salah satu destinasi wisata dunia terus dipandang baik dan berkualitas.

Demikian disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB), Sabtu (21/9) pagi di Rama Sita Room, Inna Grand Bali Beach, Sanur.

"Saya berharap ikatan alumni dapat memberikan masukan, pikiran, ide-ide, konsep untuk pembangunan Bali. Karena Bali merupakan bagian dari Dunia. Karena 40% wisata dunia itu pintu masuknya dari Bali," ujarnya.

Dikatakan Gubernur Koster yang juga alumni Fakultas Matematika dan IPA Institut Teknologi Bandung (FMIPA ITB) Angkatan 81, berbagai program telah dilaksanakan pemerintah provinsi Bali diantaranya terkait dengan telah dikeluarkannya Peraturan Gubernur Nomor 97 tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Menurut Koster, sejak dicanangkan Pergub yang pertama ada di Indonesia ini mendapatkan banyak apresiasi dan respon positif dari berbagai daerah. Bahkan dunia internasional.

"Saat ini sudah tidak ada lagi menggunakan kresek, sedotan, styrofoam. Dekorasi yang digunakan pada acara ini juga sudah menggunakan bahan dari alam. Kebijakan ini berdampak pada berkembangnya seni kerjanin rakyat," terangnya.

Selain itu juga telah dikeluarkannya Peraturan Gubernur Nomor 79 Tahun 2018 Tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali dan Peraturan Gubernur Nomor 80 Tahun 2018 Tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali.

"Setiap hari kamis, purnama, tilem, hari jadi pemerintah provinsi Bali, hari jadi kabupaten dan kota. Kebijakan ini sangat bagus, tidak hanya berdampak pada peningkatan kecintaan seni budaya, kearifan lokal dengan busananya, tapi berdampak terhadap ekonomi. Yernyata industri busana dan pedang, toko busana meningkat omsetnya setelah diberlakukannya peraturan gubernur ini," ungkap Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.

Ditambahkan Koster, bahkan kebijakan penggunaan busana adat Bali diperluas dimana setiap kegiatan nasional maupun internasional yang diselenggarakan di Bali diharuskan menggunakan busana adat. Pada kesempatan ini, Gubernur Koster mengapresiasi tema yang diusung pada Rakernas IA ITB 2019 yakni "Nangun Sat Kerthi Loka Nusantara".

Sementara itu Ketua Umum IA ITB, Ridwan Djamaludin mengatakan Ikatan Alumni merupakan posisi sentral dalam pembangunan bangsa. Keberadaan IA ITB diharapkan mampu memberikan sumbangsih pikiran untuk pembangunan bangsa kedepan.

"Sebagai alumni ITB sesungguhnya kita harus menjadi tulang punggung pembangunan negara ini. Kita harus memberikam nilai tambah dari nilai yang ada, kita harus mengembangkan sumber daya manusia yang baik, kita juga harus membuka lapangan kerja," ungkapnya.

Adapun rangkaian kegiatan Rakernas yakni dilaksanakan Resik Sampah Plastik pada Sabtu (21/9) pagi di Pantai Sanur sebagai implementasi "Segara Kerthi", Penanaman 500 bibit Pohon pada 11 Agustus 2019 di  Dukuh Penaban Karangasem sebagai implementasi "Wana Kerthi", Pelepasan 10 ribu ekor ikan di Danau Buyan, Sukasada, Buleleng pada 15 September 2019 sebagai implementasi "Danu Kerthi", dan Focus Group Discussion (FGD) Pembangunan Bali yang mengambil Tema: Membangun Sistem Energi Bersih dengan Prinsip Kemandirian, Berkeadilan dan Berkelanjutan di Provinsi Bali. Dimana hasil sumbang konsep pemikiran tentang kebijakan dan kepemimpinan Gubernur Bali, nantinya akan disampaikan kepada pemerintah pusat. Hal ini mengingat Bali menjadi prototif atau role model pembangunan di Indonesia melalui berbagai program dan kebijakannya.

Selain itu, Gubernur Bali juga akan menerima penghargaan "Ganesha Yasa Kerthi Utama" sebuah penghargaan yang diberikan kepada Alumni ITB yang menjadi Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com