Gagal Bela Indonesia di Sea Games, Komang Harik Fokus Menuju PON Papua 2020 - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

4/25/19

Gagal Bela Indonesia di Sea Games, Komang Harik Fokus Menuju PON Papua 2020


Buleleng, Dewata News. Com - Pesilat kebanggaan Bali, Komang Harik Adi Putra, gagal membela Indonesia pada ajang olahraga multi event se-Asia Tenggara (Sea Games) ke-30 di Filipina. Tidak dipertandingkannya Kelas E (65-70 Kg) Putra pada gelaran Sea Games 2019 membuat pesilat kelahiran Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, 14 Oktober 1994 ini merasa kecewa.

Sebelumnya Harik telah mendengar isu, terkait tidak adanya kelas. Namun beberapa persiapan terus dilakukan sebagai antisipasi penambahan nomor yang ia ikuti.

Absennya pesilat Bali pada Sea Games di Filipina Desember nanti setelah sebelumnya PB Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) mengabarkan, bahwa nomor dikelasnya tidak dipertandingkan.

Harik Adi Putra menjelaskan, alasan kekecewaannya tidak adanya nomor E (65-70 Kg) Putra, sebagai strategi tuan rumah untuk memperkecil peluang negara lain mendulang medali.

“Kecewa tidak bisa membela Indonesia, saya mendengar kabar ini setelah 10 Maret kemarin. Filipina sebagai tuan rumah tentunya mempertandingkan nomor andalannya. Sehingga tuan rumah mempertandingkan hanya beberapa nomor,” papar Komang Harik dijumpai di GOR FOK Undiksha, Jinengdalem, Kamis (25/04).

Harik sendiri pada gelaran Sea Games 2019 menargetkan diri menyumbangkan medali bagi Indonesia. Dibawah asuhan Indro Catur, kepala pelatih asal Jawa Tengah, pesilat Bali ini  mematok target mengumandangkan Indonesia Raya di Filipina.

“Targetnya tentu mengulang kesuksesan ajang internasional dengan mendulang emas untuk Indonesia, tapi karena sudah tidak ada peluang, saya akan fokus menghadapi PON Papua”, imbuhnya.

Tak hanya Komang Harik Adi Putra, pesilat kebanggaan Indonesia asal Bali lainnya, Sang Ayu Sidan dan Ni Made Dwi Yanti juga dikabarkan absen dengan alasan yang sama, yakni tidak ada nomor ganda putri. 

Absennya pesilat Bali juga ditanggapi Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Bali, Brigjen (Purn) Dewa Bagus Made Suharya dijumpai ditempat yang sama. 

Menurut Ketua Pengprov IPSI Bali ini, pihaknyanya berharap pesilat Bali mampu bangkit dari kekecewaannya dan mempersiapkan diri untuk event kejuaraan berikutnya.

“Ini keputusan tuan rumah dan bagian dari strategi Filipina. Kami minta pesilat Bali untuk tetap fokus pada event berikutnya. Targetnya adalah PON Papua 2020 yang harus dibuktikan dengan medali emas,” tegas Ketum IPSI Bali DM.Suharya.

Berkaca pada PON 2016 di Jawa Barat lalu, cabang olahraga Pencak Silat berhasil menyumbang dua medali emas untuk Bali. Hasil tersebut yang akan diupayakan untuk dapat dipertahankan. Bahkan, ditingkatkan pada ajang sama 2020 di Papua, terlebih cabor pencak silat kini menyandang status langganan menyumbang medali emas bagi Pulau Dewata. (DN - TiR).--

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com