Atlet Putri Disabilitas Asal Banyuning Raih Emas di Kejuaraan Dunia - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

4/15/19

Atlet Putri Disabilitas Asal Banyuning Raih Emas di Kejuaraan Dunia


Buleleng, Dewata News. Com - Kadek Firma Kharisma Yanti kelahiran Banyuning, Buleleng, 22 Maret 2003, merupakan salah satu atlet putri Bali yang mampu mengharumkan nama Indonesia di ajang kejuaraan olahraga dunia.

Kadek Firma Kharisma Yanti yang akrab dipanggil Firma merupakan atlet putri disabilitas. Firma mengalami dua hambatan, tuna grahita dan tuna rungu wicara.

Dalam ajang Special Olympic World 2019 yang digelar di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 14 hingga 21 Maret lalu, Firma turun dalam 3 nomor atletik, yakni nomor lari 100 meter putri, lompat tinggi putri dan lari estafet.

Firma mampu menyumbangkan satu medali emas nomor lari 100 meter dan satu perak pada nomor lompat tinggi. Sedangkan pada nomor lari estafet, Firma dan kawan-kawannya hanya mampu berada pada peringkat kelima.

Putri kedua pasangan Ketut Ariasa dan Luh Ratna Dewi ini merupakan siswa kelas 3 SMP di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 2 Buleleng.

Pelatih olahraga SLB Negeri 2 Buleleng, Kadek Yudi Putra Atmaja, mengatakan, bakat olahraga Firma telah terlihat sejak Ia baru duduk di kelas 1 sekolah dasar. Firma mulai turun dalam setiap kejuaraan, saat duduk di kelas 4 SD.

“Kira-kira itu dari kelas 1 SD, ya baru sekolah disini. Kami latih, kami lihat ada potensi dalam dirinya. Kemudian motoriknya juga mumpuni, jadi ada peluang untuk kami turunkan dia di event, terus kami latih. Kemudian dari kelas 4 SD kami sudah turunkan di O2SN tingkat Provinsi Bali. Waktu itu Ia juara satu di tingkat provinsi,” ungkap pelatih Yudi Putra di Singaraja, Minggu (14/04).

Prestasinya terus meningkat dan akhirnya Ia terpilih untuk mewakili Bali hingga internasional dalam cabang olah raga atletik dan mampu mengharumkan nama Bali dan Indonesia.

“Kami dari tim pelatih memfokuskan saat persiapan ke tingkat nasional
Kemudian sampai ke tingkat internasional, kami membuat program latihan yang sesuai dengan kemampuan dia. Kami ambil pagi dan sore. Kami minta dispensasi dari sekolah untuk melatih fisik maupun teknik mental untuk persiapan menuju pelatnas. Selama satu bulan disana, kemudian untuk ke tingkat internasional,” imbuhnya.

Pihak sekolah kini akan terus melakukan pembinaan kepada Firma, mengingat usianya yang baru 16 tahun, masih banyak prestasi yang bisa dia raih, baik dalam kancah nasional maupun internasional. 

Firma merupakan salah satu anak yang mengalami hambatan tuna grahita dan tuna rungu wicara, namun mampu berbicara hingga tingkat internasional. - Made Tirthayasa -

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com