Bajar Eka Dharma Usung Bala Canda Pada Parade Seni dan Budaya Desa Sumerta Kauh - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

12/7/18

Bajar Eka Dharma Usung Bala Canda Pada Parade Seni dan Budaya Desa Sumerta Kauh


Denpasar, Dewata News. Com - Dalam rangka mensukseskan pelaksanaan parade seni dan budaya Desa Sumerta Kauh. Pada tanggal 15 Desember 2018 akan dilaksanan lomba parade balaganjur yang melibatkan enam banjar yakni banjar Eka Dharma, banjar Klandis, banjar Ratna Bhuana, Banjar Pagan Kaja, banjar Pagan Tengah, dan banjar Pagan Kelod. 

"Khusus untuk banjar Eka Dharma sudah jauh-jau hari mempersiapan latihan untuk nantinya bisa tampil di parade seni dan budaya Desa Sumerta Kauh dengan membawakan kreasi balaganjur bertajuk bala canda,” ujar kordinator balaganjur banjar Eka Dharma yang juga kelian banjar, I Ketut Ambara yang di damping kelian dusun, Dewa Putu Jaya, Jumat (7/12).

Menurut Ambara, para muda-mudi banjar Eka Dharma yang akan ikut dalam lomba parade seni dan budaya balaganjur Desa Sumerta kauh, rata rata masih duduk di bangku SMP dan ada juga yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). "Kalau dulu baleganjur sering dibawakan oleh orang dewasa sehingga kekuatan dari penabuh lebih tinggi. Namun, saat ini anak-anak banjar eka dharma dari segi kekuatan tidak kalah jauh dengan orang dewasa dalam membawakan gending baleganjur dewasa," terangnya.

Lebih jauhnya, dengan kreasi balaganjur bertajuk bala canda yang akan dibawakan oleh muda-mudi banjar Eka Dharma pada parade seni dan budaya akan dirasakan bisa membawa kegembiraan dan kemenangan nantinya. Karena bala canda yang akan diususng nanti memiliki arti yang sangat mendaam yakni bala yang artinya pasukan dan canda yang artinya bergembira atas kemenangan. Selain itu, cerita  bala canda juga dilator belakangi sebuah cerita kerajaan. Salh satunya tentang kerajan Majapahit. “Dimana kerajan Majapahit ketika itu dapat dengan mudahnya menaklukkan Bali sehingga pasukan bisa bergembira dengan hasil kemenangan dengan canda ria,” ucapnya.

Dijelaskan, untuk kreativitas penciptaan bala canda, I Putu Kori selaku komposer mengatakan, garapan ini menjadi tantangan, sebab semua muda-mudi yang terlibat didalamnya masih awam dan belum begitu mahir dalam memainkan alat musik gamelan balaganjur. “Karena semangat  dan keseriusan itulah menjadi pendorong untuk tampil semaksimal mungkin nanti di ajang lomba parade seni dan budaya Desa Sumerta Kauh melalui lomba balaganjur ini dengan mengambil tempat di RRI Denpasar,” jelasnya.

Kemudian untuk tabuh garapan bala canda sebenarnya memadukan dentuman kendang lanang wadon dengan iringan hentakan cengceng kopyak. Disini yang dirasakan mampu membuat ledakan semangat yang pantang menyerah. “Ditambah jalinan melodi reong, ponggang, kajar, kempli, gong dan kempur seakan menjadi gambaran tentang semangat pantang menyerah muda-mudi banjar Eka Dharma yang senantiasa selalu optimis dalam setiap kegiatan yang dilakoni dalam kesehari-harian anak muda di zaman now," tambahnya. (DN - Bdi)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com